Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan, pemerintah akan melacak serta menangkap siapa pun yang kedapatan menyebar hoaks alias berita bohong, ketika berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018.
"Hoaks itu kan tidak jelas asal-usulnya. Tapi sekarang kami melacak hoaks itu muncul pertama kali dari siapa, kami harus tahu di sana dan kami akan tangkap," ujar Wiranto seusai menghadiri Rakornas Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Tak hanya itu, Wiranto menegaskan tak bakal tebang pilih memberantas penyebar hoaks. Baik warga biasa, kelompok-kelompok tertentu, maupun aktor intelektualnya bakal dilacak untuk ditangkap.
"Kami (Pemerintah) tidak peduli, siapa pun yang menyebar kabar bohong, yang nyata melanggar hukum, mengganggu ketertiban umum, mengacaukan program pemerintah, akan ditangkap,” tegasnya.
Ia mengakui, para penyebar hoaks kekinian terus berinovasi agar tak terdeteksi oleh aparat penegak hukum.
“Tapi saya pastikan, semuanya terdeteksi. Kita akan deteksi orang per orang, dan akan ditindak tegas,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian