Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar tidak terpecah belah lantaran perbedaan pilihan politik, di tahun politik seperti saat ini. Hal itu Jokowi sampaikan dalam acara penyerahan sertifikat tanah gratis pada warga di Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2/2018).
"Negara kita memang negara besar. Sebab itu saya, titip jangan sampai karena pemilihan Presiden, karena pilihan Gubernur, karena pilihan Bupati, karena pilihan Walikota, kita ini menjadi retak dan pecah gara-gara beda pilihan. Jangan," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau, 714 suku, 1100 bahasa dan 514 Kabupaten/Kota. Menurut dia, tak ada satupun negara lain di dunia ini yang memiliki lebih banyak suku daripada Indonesia.
"Besar sekali negara ini. Saya tanya kepada Dubes Indonesia yang ada di Singapura, berapa suku yang ada di Singapura. Cuma empat, Indonesia 714," ujar Jokowi.
Demikian juga, kata Jokowi dengan Afganistan. Kepada Jokowi belum lama ini, Presiden Afganistan mengaku di negaranya hanya terdapat tujuh suku.
"Saya juga pernah terbang dari Aceh menuju ke Wamena di Papua, makan waktu 9 jam 15 menit. Betapa negeri sangat panjang bentangan negara ini. 9 jam itu kalau kita terbang dari London, terus itu sampai ke Istanbul, Turki melewati mungkin 7-8 negara," ujar Jokowi menuturkan.
Ia berharap, kebesaran Indonesia tak terciderai oleh pilian politik sesaat. Katanya, tidak masalah pada saat pelaksanaan Pemilu, masing-masing memiliki pandangan politik berbeda. Tapi, perbedaan itu cukup sampai hari Pemilu saja. Setelah itu, semua harus rukun kembali.
"Gara-gara pilihan Bupati, pilihan Walikota, pilihan Gubernur, Pilihan Presiden, kemudian kita pecah antar kampung, tidak tegur sapa antara tetangga, jangan. Terlalu besar pengorbanan pejuang-pejuang, para pahlawan-pahlawan kita, kalau hanya karena pilihan politik, pilihan demokrasi kita, sehingga kita tidak tegur sapa antar tetangga," katanya.
"Ukhuwah islamiyah harus kita perbuat, ukhuwah Wathoniyah harus kita perkuat. Jangan sampai gara-gara yang tadi saya sampaikan, kita menjadi tidak rukun," ujarnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI