Suara.com - Pemerintah Tiongkok melancarkan kampanye penggerebekan besar-besaran terhadap warga, yang mempertahankan tradisi memetaskan striptis dalam upacara pemakaman.
Kementerian Kebudayaan Tiongkok, dalam pernyataan resmi yang dikutip Independent, Rabu (21/2/2018), menilai tradisi striptis dalam upacara pemakaman itu tetap cabul, pornografis, dan aksi vulgar.
Operasi penggerebekan besar-besaran pemerintah itu bermula dari pemberitaan surat kabar Global Times, yang melakukan investigasi mengenai striptis dalam upacara pemakaman di sejumlah provinsi.
Surat kabar itu mengklaim, jurnalis mereka berhasil menyusup ke acara-acara tersebut dan menyaksikan sejumlah aksi agresif dari si penari terhadap tetamu.
Kementerian Kebudayaan tiongkok lantas menyiapkan nomor telepon khusus bagi siapa pun yang mau menginformasikan adanya acara striptis dalam upacara kematian.
Bagi siapa pun yang mau memberikan informasi, pemerintah menjanjikan sejumlah uang sebagai penghargaan.
Sementara ini, pemerintah menyasar striptis di 19 kota pada empat provinsi besar yang dikenal doyan menyewa penari erotik, yakni Henan, Anhui, jiangsu, dan Hebei.
Mitos Striptis
Sejumlah komunitas di daerah pedesaan Tiongkok hingga kekinian masih memercayai penari striptis patut dihadirkan dalam pemakaman.
Baca Juga: Waskita Karya Libatkan Pakar Selidiki Insiden Proyek Tol Becakayu
Selain untuk menghormati almarhum, striptis juga diyakini dapat meningkatkan jumlah orang dalam upacara pemakaman.
Bagi mereka, banyaknya jumlah orang yang menghadiri upacara pemakaman, bakal memudahkan almarhum di akhirat.
Karena tujuan itulah, bagi keluarga yang akan menggelar pemakaman maupun pernikahan berani membayar upah lebih tinggi kepada penari striptis.
Beijing kali pertama melarang pementasan striptis dalam upacara pemakaman pada tahun 2015, setelah dua kasus di mana penari eksotis melakukan "pertunjukan cabul".
Pada pemakaman di provinsi Hebei, dua penari telanjang "mengenakan pakaian yang terbuka menari-nari di atas panggung di lapangan umum di desa kami di malam hari," kata seorang saksi mata saat itu.
Pihak berwenang juga menahan enam penari eksotis, saat pemakaman seorang warga tua di Handan.
Berita Terkait
-
Sejarawan: Tionghoa dan Tiongkok Dua Hal yang Berbeda
-
Tak Bisa Bayar Utang, Maladewa Terancam Diambil Alih Tiongkok
-
Pariwisata Cina Raup Pendapatan Rp175 T di Hari Pertama Imlek
-
Pecinan Ratusan Tahun di Riau Terbakar Pascaperayaan Imlek
-
Cina Tak Boleh Tampil di Asian Games, Keuntungan Buat Indonesia?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting