Suara.com - Maladewa—Maldives—tengah berada dalam posisi sulit, ketika pemerintahnya terjerat jejaring utang luar negeri yang bertumpuk dan susah terbayar.
Mantan Presiden Maladewa, Mohamed Nasheed, bahkan mengungkapkan seluruh wilayah negerinya terancam diambil alih Tiongkok pada awal tahun 2019 gara-gara gagal membayar utang kepada negara tersebut.
"Kami tak bisa membayar utang USD1,5 juta dari total USD2 miliar kepada Tiongkok," tutur Nasheed kepada Nikkei Asian Review saat sesi wawancara di Sri Lanka, Selasa (13/2/2018) pekan lalu.
Kekinian, kata dia, negara yang menjadi salah satu destinasi wisata eksotis dunia tersebut bahkan hanya memunyai dana USD100 juta untuk membiayai pengeluaran pemerintah per bulan.
Nasheed, yang memerintah Maladewa dari tahun 2008 sampai 2012, terbang ke Inggris tahun 2016 untuk menghindari penahanannya.
Ia dianggap melanggar undang-undang anti-terorisme setelah memerintahkan menangkap sejumlah hakim. Kekinian, ia hidup sebagai pelarian di Sri Lanka.
Pada Januari 2018, utang Maladewa kepada Tiongkok mencapai 80 persen dari keuangan negara.
Sebagian besar dana utang itu dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bandar udara.
Tapi menurutnya, ambisi pemerintah Maladewa untuk melakukan pembangunan infrastruktur itu hanyalah "proyek kesombongan".
Baca Juga: Nazaruddin Banyak Lupa di Sidang e-KTP Setnov
"Buktinya, jalan-jalan yang terbangun tak memunyai manfaat bagi peningkatan perekonomian warga yang terbelakang. Bandara-bandara juga kosong," tukasnya.
"Lantas, apa yang didapatkan warga Maladewa? hanya utang luar negeri kepada Tiongkok yang terus bertumpuk dan disertai tingkat suku bunga tinggi," tambahnya.
Maladewa diharuskan mulai melakukan pembayaran utang kepada Tiongkok sejak 2019 atau 2010.
"Prediksi saya, Maladewa tak bisa menyanggupi pembayaran utang terjadwal tersebut. Kalau itu terjadi, Tiongkok akan 'meminta keadilan' yakni menjadi pemilik dari seluruh pulau Maladewa," terangnya.
"Tanpa melepaskan satu tembakan pun, Tiongkok berhasil menguasai lahan Maladewa, melebihi apa yang dikuasai East India Company (penjajah Inggris abad ke-19)," tukasnya lagi.
Ia menuturkan, pengambilalihan negara tersebut oleh Tiongkok sebenarnya sudah terjadi. Ia menuding, ada 16 pulau Maladewa yang sudah dikuasai secara ekonomi oleh Tiongkok.
Berita Terkait
-
Soal Kans Indonesia Pertahankan Gelar, Ini Kata Kevin / Marcus
-
Pura-Pura Bunuh Diri Demi Rayu Kekasihnya, Laki-Laki Ini Apes
-
Sembari Sarapan dengan PM Sri Lanka, Jokowi Bicarakan Proyek
-
Indonesia - Sri Lanka Fokus Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
-
Curi Uang, Bocah Ini Diikat dan Diseret Sang Ibu Pakai Motor
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Ketua Dewan Pembina PSI Berinisial J Mengarah ke Jokowi, Keengganan Mempublikasi Bisa Jadi Bumerang?
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?