Suara.com - Viola Arielle Suliandy (13) asal Jakarta dan I Wayan Amerta Nur Pradnyana (15) asal Bali berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dengan menyabet penghargaan 'Eco Friend Prize' di Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk anak-anak. Keduanya berhasil mengalahkan 14 ribu peserta dari seluruh dunia.
Viola mendorong masyarakat untuk melestarikan alam melalui karyanya yang berjudul 'Alam Menyelamatkan Dirinya Sendiri Melalui Tangan Kita'. Sedangkan I Wayan, berusaha mengetuk kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang sampah melalui karya berjudul 'Reuse'.
Atas keberhasilan yang mereka torehkan, Viola dan Wayan diundang ke Tokyo, Jepang, untuk berpartisipasi dalam acara penyerahan hadiah dan penghargaan. Lukisan mereka dipajang bersama pemenang kategori individu lainnya dari seluruh dunia di booth Kao pada acara pameran Eco-Pro yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight pada 7-9 Desember 2017 lalu.
"Seneng banget karena untuk pertama kalinya menang di kompetisi melukis Internasional," ujar Viola pada temu media 'The 8th Kao International Environment Painting Contest for Children' di Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Associate Vice President Human Capital Development PT Kao Indonesia, Pratomo P. Aritedjo mengatakan bahwa Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk anak-anak ini merupakan bagian dari komitmen Kao untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Itu sebabnya tema yang diusung adalah ”Eco Together”.
"Jadi para peserta diajak untuk mengungkapkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga lingkungan. Para peserta juga diajak untuk menorehkan dunia impian mereka dalam karya lukisan," kata Pratomo.
Ia menambahkan, melalui kontes ini, anak-anak diajak untuk aktif menjadi agen perubahan yang mampu mendorong teman-teman, keIuarga, serta orang terdekat di sekitar mereka untuk menciptakan Iingkungan bersih, sehat dan ramah melalui imajinasi mereka.
Baca Juga: Soal Sudah Punya Anak Sebelum Nikah, Ini Kata Istri Roby Geisha
"Lukisan merupakan salah satu media dalam seni. Ditengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat, lukisan tetap menjadi media yang relevan dengan pesan-pesannya. Kalau dulu kita melihat lukisan di museum untuk mempelajari sejarah sekarang kita bisa melihat lukisan sebagai cara untuk memandang masa depan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar