Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih memburu seorang perempuan berinisial TM (sebelumnya ditulis SP) terkait kasus penyebaran ujaran kebencian dari kelompok The Family Muslim Cyber Army.
Pihak kepolisian pun mengimbau agar TM, yang kini buron ke Korea Selatan, agar segera menyerahkan diri.
"Saya imbau yang namanya TM. Kami minta upaya menyerahkan diri," kata Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Fadil Irman di kantornya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).
Fadil membeberkan TM berperan penting terkait penyebaran hate speech di media sosial karena merupakan pencetus dari kelompok The Family MCA.
"Dia berperan sebagai konseptor dalam grup tersebut," kata Fadil.
Sejauh ini, polisi juga masih menelusuri pihak yang berperan sebagai penyandang dana dalam aksi penyebaran hate speech kelompok tersebut.
Polisi juga belum mengetahui apakah ada atau tidak tujuan politis di balik motif kelompok The Family MCA menyebarkan hate speech dan hoax di media sosial.
"Belum ada. Tim analis sedang mendalami, baik dari siapa yang menyuruh dan dari mana mendapatkan modal. Ini kami dalami, siapa yang order, adakah kaitannya dengan ormas atau organisasi apapun, kasih kami waktu," kata dia.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan enam admin kelompok The Family MCA sebagai tersangka. Mereka adalah Muhammaf Luth (40), Riski Surya Darma (37), Ramdani Saputra (39), Yuspiadin (25), Ronny Sutrino (40), dan Tara Arsih Wijayani (40).
Baca Juga: Begini Prosedur Kelompok Muslim Cyber Army Rekrut Anggota
Para tersangka dijerat Pasal 45A ayat (2) Jo pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal Juncto Pasal 4 huruf b angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan atau Pasal 33 UU ITE dengan ancaman pidana enam tahun penjara.
Berita Terkait
-
Langkah Polri di Era Prabowo-Gibran: Mengawal Asta Cita, Menjaga Stabilitas Nasional
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Potret Presiden Prabowo Musnahkan 214,84 Ton Narkoba Senilai Rp29,37 Triliun
-
Narkoba Rp29 Triliun Dibakar, Aset Bandar Rp241 Miliar Dipamerkan di Depan Prabowo
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik