Suara.com - Selain Jack Boyd Lapian, polisi juga memeriksa Ketua Komunitas Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, sebagai saksi dalam kasus dugaan pelanggaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penutupan Jalan Raya Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Usai diperiksa, Muannas mengaku dicecar soal dasar laporan yang dibuat Jack Boyd. Ada sebanyak 21 pertanyaaan yang disampaikan penydik ke Muannas selama proses pemeriksaan.
"Kira-kira tadi 21 pertanyaan. Pertanyaan yang disampaikan penyidik adalah persoalan tentang apakah kebijakan itu, tahu darimana kita, tahunya dari TV swasta menyampaikan bahwa pak Anies ber-stament di situ mengatakan bahwa inilah bagian penataan," kata Muannas di Polda Metro Jaya, Senin (5/3/2018).
Menurut Muannas, dasar pelaporan itu bermula karena adanya masyarakat yang mengeluh soal penutupan Jalan Raya Jatibaru untuk kegiatan pedagang kaki lima (PKL).
"Karena ada kegelisahan dari netizen. Waktu itu sampaikan kepada kita, 'Bang itu bisa enggak diproses hukum, wah itu ga bener jalan umun dijadikan pasar, dijadikan lapak dagang kan gitu'," kata dia.
Muanmas mengklaim, setelah mendapatkan pengaduan melalui media sosial, Cyber Indonesia melakukan investigasi untuk mewawancari warga sekitar dan sopir angkutan umum beroperasi di Jalan Jatibaru. Hasil wawancara yang direkam dengan video itu juga dijadikan barang bukti dalam laporan mereka
"Ya. Data-data, bukti-bukti bahwa keberatan masyarakat sekitar baik didukung video digital kan, kita ada wawancara juga, ya kita dapat dari pemberitaan, kita punya saksi-saksi yang wawancarai langsung termasuk sopir angkot itu kita sampaikan untuk mendukung laporan dugaan tindak pidana penutupan itu," bebernya.
Selang beberapa menit kemudian, Jack Boyd keluar ruang pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Jack mengaku dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik yang berkaitan dengan laporannya.
Jack Boyd yang merupakan Sekretaris Jenderal Cyber Indonesia, mengaku dasar pihaknya melaporkan Anies berawal dari keluhan netizen di Medsos. Dari keluhan itu, kata Jack, anggota Cyber Indonesia lalu menanyakan lebih jauh dengan mengirimkan pesan pribadi ke para netizen, melalui inbox di Facebook ataupun aplikasi pesan WhatsApp.
Baca Juga: Pelapor Anies Beberkan Dugaan Praktik Pungli di Jatibaru
"Paling banyak Twitter, personal, mereka nggak berani cuit dari FB pun malelalui inbox, jadi betul-betul private dan ada juga melalui WA," kata Jack.
Setelah berbagai macam keluhan itu disampaikan netizen, dia menerangkan, Cyber Indonesia juga melakukan investigasi langsung ke Jalan Jatibaru pada Januari 2018 lalu.
"Itu banyak sekali dirugikan bukan hanya kami yang hanya lewat, tapi juga ada supir angkot, ada banyak sekali warga di situ bebrapa RT, RW, ruko di situ juga kena," ujarnya.
Terkait adanya laporan tersebut, Jack Boyd meminta agar Pemprov DKI Jakarta segera mengembalikan ruas jalan itu untuk kendaraan melintas.
"Jadi, sekali lagi saya minta ada kajian tahap dua, Pak Anies dibantu Pak Wagub semoga mengembalikan lagi fungsinya kembali," tutup Jack.
Berita Terkait
-
Pelapor Anies Beberkan Dugaan Praktik Pungli di Jatibaru
-
Anies Dinilai Tutup Jalan Berdasarkan Omongan, Bukan Aturan
-
Polisi Periksa Pelapor Anies Terkait Penutupan Jatibaru untuk PKL
-
Kasatpol PP DKI: PKL Berjualan di Trotoar Tetap Langgar Aturan
-
Dilaporkan ke Polisi, Anies Dinilai Benar Biarkan PKL di Jatibaru
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?