Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan, musik merupakan alat kampanye pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Berbicara soal musik sebagai alat kampanye pemberantasan korupsi, kita mendorong semua orang terutama generasi muda untuk menyuarakan anti korupsi," katanya di Ambon, Maluku, Jumat (9/3/2018).
Ia menyatakan, KPK sejak tahun 2016 melaksanakan program Suara Anti Korupsi (SAKSI), sebagai upaya mendorong generasi muda di daerah untuk menyuarakan anti korupsi melalui musik.
Program ini melibatkan anak muda untuk ambil peran dalam gerakan antikorupsi melalui lagu yang berisi nilai-nilai antikorupsi seperti jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
"Kami percaya melalui nilai kejujuran hidup, kepedulian, mandiri, tanggung jawab, kesederhanaan, adil yang ada dalam lagu, pasti ada doa, keinginan dan cita-cita," ujarnya.
Lagu yang diciptakan melalui program SAKSI diharapkan dapat menyuarakan peringatan kepada siapa saja yang ingin atau telah melakukan upaya korupsi.
Jadi kalau KPK dinilai menakut-nakuti rakyat hal tersebut tidaklah benar, karena siapapun juga dan unsur manapun baik itu warnanya merah, putih, hijau, semua akan ditindak.
"Semua upaya tersebut dilakukan sejalan dengan undang-undang terkait empat tugas KPK yakni mencegah, koordinasi, monitoring dan pencegahan. Program SAKSI yang dilakukan merupakan upaya pencegahan tindak korupsi," katanya.
Saut mengakui, saat KPK menderita yang datang untuk menghibur para musisi, makna yang terkandung dari koordinasi dengan para musisi adalah nilai musik yang terpenting.
Baca Juga: Keponakan Setya Novanto Membisu saat Digiring KPK ke Sel Tahanan
"Jika kita ngotot musik harus masuk dalam program KPK karena ada advokasi, impian dan mempecepat akselerasi, kita harus konsisten agar musik dari berbagai genre dapat masuk didalam program ini," katanya.
Ditambahkannya, sejauh ini peminat program ini datang dari generasi muda di daerah yang sebagian bisa memainkan musik secara profesional maupun masih amatir.
"Intinya kita mendorong karena setiap lagu yang kita terima akan diseleksi dan kita nilai originalitas musiknya seperti apa, kontennya apakah anti korupsinya. Kita juga kita akan lihat liriknya, tetapi bagaimana komposisinya dan sebagainya akan ada yang menilainya yakni musisi Addie MS," tandas Saut.
Berita Terkait
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Gebrakan Bernadya di Soundrenaline 2025: Aransemen Lagu Lawas hingga Puji Venue Unik
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Diduga Terima Ijon Proyek hingga Rp 14,2 Miliar, Bupati Bekasi dan Ayahnya Ditahan KPK
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka