Suara.com - Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan terhadap Raynaldi Kusheriadi (21), putra kandung Kapolresta Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo yang dilakukan sekelompok pengendara sepeda motor di kawasan Pasar Minggu.
Terkait kasus tersebut, polisi sudah memintai keterangan beberapa teman dekat Raynaldi.
"Sudah kita periksa (rekan-rekan korban)," kata Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Harsono saat dikonfirmasi, Rabu (14/3/2018).
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, korban ingin menginap di rumah rekannya. Sebelum berniat menginap, korban hendak pulang ke rumah untuk mengambil kabel charger ponsel.
Saat di tengah perjalanan, korban langsung diadang sekelompok orang diduga geng motor.
"Infonya dia mau menginap, pulang dulu mau ambil kabel charger, pas di tengah jalan diadang sekitar empat atau lima orang," katanya.
Menurut hasil penyelidikan sementara, pembacokan terhadap Raynaldi bukan merupakan kasus perampokan.
"Bukan dibegal ya, kalau dibegal ada barang yang diambil," kata dia.
Aksi pembacokan itu terjadi saat Raynaldi berbocengan dengan rekannya bernama Agiel Akhfaris pada Minggu (14/3/2018) malam. Saat hendak melintas di Jalan Pertanian 3, tepatnya di depan Taman Kanak-Kanak Teratai, keduanya tiba-tiba dipepet lima orang pelaku bersepeda motor. Saat diadang, pelaku langsung membacok korban dengan menggunakan celurit.
Baca Juga: Putra Kapolres Bandung Dibacok Komplotan Begal Pasar Minggu
Rynaldi juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siaga akibat luka bacokan di bagian pinggang kiri. Setelah mendapatkan pengobatan, Raynaldi lalu dibawa ke kediamannya di Kompleks Polri, Pejaten Barat, Jaksel.
Berita Terkait
-
Pengakuan Aldi, Pembacok Sadis Hingga Korbannya 'Mandi Darah'
-
Mansur 'Mandi Darah' Kena Belasan Bacokan di Kepala dan Tangan
-
Bawa Emas 2 Kg Naik Motor, Habudin Dibacok dan Ditembak Rampok
-
Asyik Nongkrong, Jafar Dibacok Tujuh Pengendara Motor di Bekasi
-
Di Bekasi, Seorang Adik Tega Bacok Kakak Kandungnya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi