Suara.com - Motif penembakan terhadap mobil Toyota Innova warna hitam dengan Nopol L 88 EC milik Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (Dinas PU Cipta Karya) Pemkot Surabaya, Ery Cahyadi belum terungkap.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan polisi masih kesulitan mengungkap motif penembakan ini. Sebab, pelaku berinisial AM yang sudah ditangkap masih sulit memberikan keterangan.
"Hingga kini belum ada keterangan yang kita dapatkan. Terduga pelaku masih enggan diperiksa oleh penyidik," katanya.
Tapi jika ditelusuri, anak buah Wali kota Tri Rismaharini itu memiliki jabatan tertinggi di Cipta Karya. Jabatan yang diduduki Ery merupakan pengambil kebijakan dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan proyek-proyek teknis berskala besar di wilayah Surabaya.
Proyek-proyek tersebut, berkaitan dengan kontraktor, pekerjaan dan dana yang tidak sedikit. Apakah teror terhadap Ery ini berkaitan dengan persaingan proyek yang ada di Pemkot Surabaya? Ini masih menjadi teka-teki.
Fakta lainnya, mobil yang ditumpangi pelaku cukup mewah, yakni Toyota FJ Cruiser dengan . nomor polisi cantik 3 AP.
Sementara, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, penembakan mobil yang terjadi pada Rabu (14/3/2018) sekitar pukul 13.00 WIB di Perumahan Puri Kencana Karah, Kecamatan Jambangan itu sesuatu yang cukup mengagetkan bagi masyarakat kota pahlawan.
"Pelaku penembakan bisa kami identifikasi, bisa kami dapatkan termasuk senjata yang digunakan," ujar Barung.
Baca Juga: Hantam Besiktas, Bayern Munich Mulus ke Perempat Final
Penyidik saat ini tengah mendalami beberapa hal. Pertama, apakah senjata yang digunakan pelaku legal atau tidak legal. Kemudian, apakah yang bersangkutan itu ditemani orang lain atau tidak dalam penembakannya. Terakhir, soal motif pelaku.
GP Ansor Surabaya Mengecam
Selain sebagai kepala dinas, Ery Cahyadi juga merupakan keluarga besar Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Surabaya. Di organisasi kemasyaratan pemuda di Indonesia yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) itu, Ery menjabat sebagai Dewan Penasehat.
Menanggapi kasus ini, panglima tertinggi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), HM. Faridz Afif meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk motif dan otak pelakunya.
"Mas Ery itu keluarga besar GP Ansor Surabaya, karena itu kami tidak terima beliau disakiti. Ini jelas teror yang harus diungkap motif dan otak pelakunya. Kasus ini harus diusut tuntas," tegas pria yang akrab disapa Gus Afif itu, Kamis (15/3/2018).
Kendati begitu, Afif memberi apresiasi kepada pihak kepolsian karena sudah menangkap pelaku dengan cepat. Namun, dia bakal terus memantau pengusutan kasus ini sampai tuntas.
Berita Terkait
-
Mobil Anak Buah Wali Kota Tri Rismaharini Diberondong 3 Tembakan
-
Kehebatan Surabaya Black Hat Bobol Situs Pemerintah Amerika
-
Tewas Setelah Selfie, Ternyata Tommy Anak Jahil Tapi Bikin Kangen
-
Kecelakaan, Dua Perempuan Bercadar Tolak Ditolong Lelaki
-
Unair Surabaya: Mahasiswi Bercadar Bikin Komunikasi Tidak efektif
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?