Suara.com - Prancis mengatakan pihaknya ingin mendapatkan bukti kuat terlebih dahulu, menyangkut keterlibatan Rusia dalam serangan racun saraf terhadap seorang agen ganda Rusia di Inggris, sebelum mengambil langkah solidaritas dengan pemerintah Inggris.
Sikap Prancis itu berlawanan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang meyakinkan Perdana Menteri Inggris bahwa mereka sangat serius menerima pandangan pemerintah Inggris soal kemungkinan keterlibatan Rusia.
Presiden Emmanuel Macron dan para pejabat lain Prancis menolak untuk menyebut-nyebut Rusia.
Setelah Prancis mengecam serangan racun saraf terhadap Sergei Skripal dan putrinya serta menyampaikan solidaritas kepada Inggris pada Selasa, juru bicara pemerintah Prancis Benjamin Griveaux pada Rabu mengatakan terlalu dini bagi Paris untuk menentukan apakah pihaknya harus mengambil langkah.
"Kita tidak berurusan dengan politik khayalan. Setelah unsur-unsur terbukti, baru lah kami membuat keputusan," kata Griveaux dalam acara jumpa pers, tak lama setelah PM Theresa May mengatakan bahwa ia mengusir sejumlah diplomat Rusia dan menangguhkan pembicaraan bilateral.
Meskipun menyebut serangan itu sebagai "tindakan yang sangat serius" terhadap sekutu strategis Prancis, Griveaux mengatakan negaranya sedang menunggu "kesimpulan pasti" dan bukti bahwa "fakta-faktanya memang benar" sebelum mengambil posisi.
Duta besar Inggris untuk Prancis, Ed Llewellyn, mencuit pada Selasa bahwa serangan racun saraf pertama yang terjadi di wilayah Eropa sejak 1945 itu memerlukan "tanggapan kuat dan terkoordinasi dari sekutu-sekutu kita." Ketika ditanya apakah Paris akan siap mengambil tindakan terhadap Rusia atas pernyataan-pernyataan London, juru bicara kementerian luar negeri Agnes Von der Muhll mengatakan Paris sedang menjalin kontak erat dengan Inggris menyangkut masalah itu.
Tanpa menjawab langsung, ia menambahkan bahwa Paris mendukung penuh pernyataan NATO, yang meminta Rusia agar memberikan "jawaban lengkap" kepada Inggris soal racun saraf masa Soviet yang digunakan dalam serangan tersebut.
Reaksi Prancis itu berbeda dengan sikap sekutu-sekutu dekatnya namun sejalan dengan upaya-upaya, yang dijalankan Macron sejak ia menjabat, untuk membangun hubungan baru dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. [Antara]
Baca Juga: Setelah Astori, Pemain Muda Prancis Ini Juga Meninggal Saat Tidur
Berita Terkait
-
Lama 'Perang Dingin', Trump Akhirnya Pecat Menlu Rex Tillerson
-
Palestina Tuntut Donald Trump dan PM Israel di ICC
-
Penyakit Langka Buat Veronika Lupa Telah Cerai dari Suami
-
Kebijakan Trump Soal Tarif Baja & Aluminium Guncang Ekonomi Dunia
-
Bersejarah, Donald Trump Mau Bertemu Kim Jong Un pada Mei 2018
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra