Suara.com - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan olahraga pagi di Royal Botanic Garden, Sydney, Australia pada Sabtu (17/3/2018) pagi. Jokowi juga mengajak serta beberapa pelajar Indonesia dalam jalan pagi tersebut.
Presiden tiba di Royal Botanic Garden sekitar pukul 7.40 waktu setempat mengenakan jaket merah, celana hitam dan sepatu kets warna abu-abu. Sedangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan topi "visor", jaket dan kaus abu-abu, celana panjang hitam dan sepatu kets.
Sementara 18 pelajar tersebut tergabung dalam 'Indonesia-Australia Youth Interfaith Dialogue'yang datang dari sejumlah daerah di Tanah Air. Mereka akan tinggal di Australia selama empat hari sebagai bagian dari peserta program 'Outstanding Youth for the World' Kementerian Luar Negeri.
Mengenakan jaket hijau dengan emblem "Milenial Keluar Negeri bersama Jokowi", mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbincang dan berdiskusi dengan Presiden dan Ibu Iriana.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak pak, saya berangkat dari Lombok, pertama kalinya Pak, pertama kali naik pesawat, pertama kali makan 'steak', ikan salmon, enak banget Pak pertama kali ke luar negeri," kata Harun Al Rosyid yang berasal dari Madrasah Aliyah Muallimin Nadlatul Wathan Pancor, Lombok.
"Wah baru pertama kali semua dong," jawab Presiden Jokowi.
"Pertama kali ketemu Presiden," kata Harun lagi.
"Saya lihat sepatunya banyak yang baru ini," tanya Presiden yang disambut dengan tertawa para peserta.
"Ini ketemunya di mana?" tanya Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
"Di Jakarta, dan sebetulnya ada satu orang sakit, yang dari Kong Hu Chu, nanti dikasih fotonya saja," kata salah satu peserta.
"Nanti malah nangis lho diberi toto tapi tidak ikut," jawab Presiden terkekeh.
Ketika salah satu peserta bertanya apa olahraga kesukaan Presiden, Presiden pun menjawab ia melakukan beberapa jenis olahraga. "Saya jogging, sepedaan, panah, kemarin 'nyoba' tinju," jawab Presiden.
Selain Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, ikut juga dalam "jogging" pagi itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan pejabat terkait lainnya dan berjalan selama sekitar 40 menit. (Antara)
Berita Terkait
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO