Suara.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Ida Fauziyah mendatangi dua ormas Islam besar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Minggu (18/3/2018).
Dua kekuatan itu menjadi tambahan amunisi dari pasangan cagub Sudirman Said dalam memenangkan pertarungan di Pilgub Jateng 2018, guna memberi warna dalam membangun Jateng lebih baik.
"Kami datang dengan warna-warni, karena tentu tanpa dukungan bapak, ibu semua, tentu tidak akan bisa membangun Jateng lebih maju," ujarnya.
Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU ini bertekad mengajak semua ormas yang ada untuk memberi warna dan menjadi inspirasi yang kuat dalam pembangunan di Jateng.
"Ini bagian untuk menjadikan Jateng lebih baik. Semua harus mendapat manfaat dari pembangunan," paparnya.
Hal serupa juga dia ungkapkan saat bersilaturahmi dengan pengurus dan kader NU Kacamatan Masaran, di Desa Dawungan, Masaran. Mantan ketua umum Fatayat ini menerangkan, kesiapannya maju dalam pilgub Jateng karena bagian panggilan jiwa.
"Jateng itu provinsi strategis. Potensi alamnya luar biasa. Tapi angka kemiskinan tinggi," jelasnya.
Atas dasar itu, kata dia, bersama Sudirman Said hal utama yang dia prioritaskan adalah menurunkan angka kemiskinan di provinsi ini.
"Dari sekitar 12 persen menjadi 6 persen dalam 5 tahun," katanya.
Baca Juga: Sudirman Said Merasa Populer, di Pasar Banyak yang Ajak Foto
Hal itu, tegas dia, bukan sesuatu yang mustahil. Apalagi pada kepemimpinan Jateng sebelumnya, yakni saat gubenur Bibit Waluyo mampu menurunkan angka kemiskinan dari 19 persen menjadi 14 persen. Pada periode gubenur Ganjar Pranowo hanya turun menjadi 12 persen.
"Memang saat sekarang ada penurunan, namun baru 2 persen selama hampir 5 tahun," jelasnya.
Untuk mengatasi angka kemiskinan itu, kata Ida, dirinya bersama Sudirman Said akan mengupayakan adanya 5 juta lapangan pekerjaan.
"Kita juga akan sinergi dengan pemerintahan desa, membuka peluang-peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha, sehingga masyarakat tidak perlu ke luar daerah, apalagi harus ke luar negeri," bebernya.
Selain kemiskinan, papar Ida, upaya membangun sumber daya manusia (SDM) juga menjadi prioritas.
"Pendidikan masyarakat, rata-rata masih SMP ke bawah. Imbasnya tak miliki daya saing. Karena itu akan terus kita kejar dan tingkatkan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta