Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah pribadi Wali Kota Malang M Anton, di RT3/RW1 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (20/3/2018).
Selain itu, KPK juga melakukan penggeledahan di rumah anggota DPRD Malang.
Menurut juru bicara KPK Febri Diansyah, penggeledahan tersebut sebagai pengembangan dari penanganan perkara dugaan suap terkait dengan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Malang Tahun Anggaran 2015.
"Geledah di dua lokasi di Malang masih berlangsung," kata Febri di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Terkait kasus ini, KPK sudah mendakwa dua orang yakni mantan Ketua DPRD Kota Malang Moch Arief Wicaksono, dan mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang Jarot Edy Sulistyono.
Arief didakwa menerima suap sebesar Rp700 juta dari Jarot, yang waktu itu menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang.
Sebelumnya, penyidik KPK terus mengusut peran Wali Kota Malang Moch Anton dalam kasus itu. Hal tersebut seperti yang disampaikan Febri pada Senin (14/8/2017 lalu).
"Tentu saja yg berkaitan dengan tugas-tugas yang bersangkutan, dan kita masih melakukan pemeriksaan awal untuk dua kasus tersebut," kata Febri.
KPK mencurigai adanya suap terkait pembahasan APBD juga terdapat peran dari pihak lain, lantaran dalam tahap pembahasan, terdapat berbagai unsur yang memiliki peran penting dalam meluluskan sebuah anggaran di daerah.
Baca Juga: Mabes Polri Pastikan Usut Peluru Nyasar terhadap Remaja Aldi
"(Yang ditelusuri saat ini) seperti pembahasan APBD seperti apa. APBD tentu etika dibahas tidak hanya dibahas oleh DPRD saja. Tentu ada pihak pemerintah. Itu bagaimana proses terjadinya hingga ada tindakan indikasi suap ketua DPRD," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD