Suara.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, sudah menjalani kontrol pertama praoperasi kedua matanya di Singapura, Selasa (20/3/2018).
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengaakan, hasil kontrol pertama tersebut menunjukkan kondisi kedua mata Novel baik, meski fungsi penglihatan mata kanan sedikit menurun.
"Pagi dan siang ini dilakukan kontrol mata Novel ke dua dokter ahli. Hasil secara umum, tekanan kedua bola mata baik, penglihatan mata kanan menurun. Ada masalah di kornea mata kanan juga," kata Febri.
Meski fungsi mata kanan Novel menurun, dokter akan lebih dulu fokus melakukan tindakan medis terhadap mata kiri.
Febri juga mengatakan, retina kedua mata Novel dalam kondisi baik untuk persiapan operasi tahap kedua.
"Kamis (21/3) sore masih dijadwalkan kontrol lanjutan, satu kali lagi. Jika kondisi masih baik dan dipandang layak, maka operasi akan dilakukan pada tanggal 23 Maret 2018," jelasnya.
Seiring dengan membaiknya kondisi kesehatan mata Novel, KPK berharap kasus pidananya juga terus diungkap.
Sebab, KPK ingin pelaku penyerangan air keras terhadap Novel pada tanggal 11 Aptil 2017 tersebut segera ditemukan.
"Terkait pencarian pelaku penyerangan, KPK terus ingin penegakan hukum dilakukan dan pelaku penyerangan ditemukan. Dukungan dari banyak pihak yang dapat membantu pengungkapan ini kami hargai," kata Febri.
Baca Juga: Wapres JK: Misrin Dipancung Saudi Bukan 'Tanpa Pemberitahuan'
Karena itu, KPK siap bekerja sama dengan memberikan informasi kepada pihak mana pun, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang sudah membentuk Tim Pemantau Pengembangan kasus tersebut.
"Pembicaraan terakhir ketika Komnas HAM dan Tim Pemantau datang, KPK akan terbuka memberikan informasi yang dibutuhkan. Semoga nanti hasilnya dapat dimanfaatkan oleh Polri atau pihak terkait lainnya," tutup Febri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD