Suara.com - Nenek Chandri Widharta melaporkan Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel ke Polda Metro Jaya, atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah melalui media massa elekronik.
Langkah hukum ini diambil menyusul pernyataan Reza, yang dianggap tendensius dan menyerang diri Nenek Chandri.
Pernyataan itu erat terkait kasus dugaan penelantaran dan penganiayaan kelima anak asuh yang dituduhkan kepada Chandri. Kekinian, nenek berusia 64 tahun itu berstatus saksi dalam kasus itu di Polda Metro Jaya.
"Ibu sudah menggunakan hak hukum dia untuk melapor kepada Polda Metro Jaya berkaitan dengan pencemaran nama baik atau fitnah melalui elektronik tentang ITE. Karena pemberitaan terhadap ibu ini sudah sangat masif dan tersistematis, menyerang privasi beliau," kata salah satu pengacara Candri, Thomas Edison seusai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Kamis (22/3/2018).
Sejak LPAI melaporkan Chandri atas tuduhan penganiayaan terhadap anak, Reza dianggap telah banyak melemparkan tuduhan-tuduhan untuk menyerang Chandri.
Lebih parah lagi, kata Thomas, Reza menuduh motif di balik Chandri merawat kelima anak asuhnya selama bertahun-tahun di sejumlah hotel agar setelah besar, adalah organ tubuh bocah-bocah itu bisa dijual.
"Kami keberatan betul terhadap pemberitaan bahwa ibu ini dituduh melakukan ekspolotasi, melakukan pengainayaan dan melakukan tindakan psikis, dan human trafficking. dan patut diduga kata mereka melakukan penjualan organ tubuh. Luar biasa ini pak," kata Thomas.
Thomas juga mengakui, awalnya tak mempermasalahkan LPAI yang melaporkan kliennya ke polisi. Namun, pihaknya menyesalkan komentar-komentar Reza soal kasus tersebut yang dianggap telah mendahului penyelidikan kepolisian.
"Kami tidak berkeberatan dengan laporan itu. tapi karena laporan ini terlampau masif, tersistematis menyerang privasi maka kami menggunakan hak hukum untuk melaporkan beliau. dia sebagai warga negara tidak boleh melewati kepatutan maka kami hari ini melaporkan beliau," tuturnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Kesal Surat Penutupan Hotel Alexis Bocor ke Publik
Chandri mengatakan, masing-masing keluarga kandung dari kelima anak asuhnya itu juga turut kecewa atas pernyataan Reza.
Bahkan, kata Chandri, hampir semua keluarga kandung dari anak-anak asuhnya ada yang menangis melihat komentar Reza.
"Pada saat dengar reza itu, semua orang nangis dengar omongan Reza," kata Chandri.
Dia juga kembali membantah soal tuduhan penganiayaan dan penelantaran anak asuhnya yang dirawat di sejumlah hotel di Jakarta selama bertahun-tahun. Kelima anak asuh yang dirawat Chandri yakni FA (13), RW (14), OW (13), TW (8), dan EW (10).
Dia mengatakan sangat durugikan atas pernyataan-pernyataan Reza yang dianggap tidak benar.
"Saya cuma mau tanya, kalau benar ini enggak benar semua, apa sanksinya sama saya saya dirugikan begini," kata Chandri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?