Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan tak membantah hasil studi Greenomics Indonesia, yang menyebutkan dirinya memberikan izin pemanfaatan lahan perkebunan terluas bagi perusahaan dalam kurun waktu 13 tahun terakhir.
Perizinan pemanfaatan lahan bagi perkebunan partikelir tersebut menjadi kebijakan Zulkifli saat masih menjabat Menteri Kehutanan RI pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Greenomics Indonesia sendiri memublikasikan data tersebut, setelah Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengkritik Presiden Joko Widodo ”ngibul” alias berbohong memakai program sertifikasi tanah rakyat.
"Saya masih lihat datanya, karena zaman itu, yang paling penting waktu itu bagi saya adalah, hutan tanaman rakyat. Saya mencanangkan 3 juta hektare, tapi berhasil membagi 1,3 juta hektare," kata Zulkifli di MPR, Jakarta, Jumat (23/3/2018).
"Itu yang diteruskan sekarang oleh pak Presiden (Joko Widodo) sebagai perhutanan sosial," tambah Zulkifli.
Ia juga mengklaim, pernah menggagas rencana swasembada gula. Agar rencana itu terealisasi, dibutuhkan tanah yang sangat luas untuk perkebunan tebu.
"Tanahnya yang ada itu tinggal di Papua. Nah dulu kita ada program 300 ribu ha atau 400 ribu ha itu untuk gula, dan juga memperluas pertanian dan perkebunan pada waktu itu," ujar Zulkifli.
Namun, setelah dicoba, program itu gagal lantaran tanaman bahan gula tersebut terserang hama.
"Jadi tidak bisa lanjut tanam gula. Juga pertanian tidak bisa lanjut karena persoalan infrastruktur dan belum ada orang-orangnya," kata Zulkifli.
Baca Juga: Sosialisasi ke Toko Kutang, Ridwan Kamil Malu Sendiri
"Jadi nanti kita lihat lebih jelas. Ini kan respons karena Pak Amien toh. Terimakasih," tambah Zulkifli.
Hasil studi Greenomics Indonesia menunjukkan, selama periode 2004-2017, kawasan hutan yang dilepas untuk izin perkebunan kepada para pelaku bisnis tertentu seluas lebih dari 2,4 juta ha, atau 36 kali lipat dari luas daratan DKI Jakarta.
Lebih dari 90 persen dari izin-izin perkebunan yang telah diterbitkan itu, merupakan izin-izin ekspansi perkebunan sawit yang diberikan kepada para pelaku bisnis.
“Lebih dari 2,2 juta ha atau lebih dari 91 persen atau setara lebih dari 33 kali lipat luas DKI Jakarta, izin-izin perkebunan tersebut diberikan pada periode Presiden SBY. Sedangkan, izin-izin perkebunan yang diberikan pada era Presiden Joko Widodo, seluas lebih dari 200 ribu ha atau di bawah 9 persen,” kata Vanda Mutia Dewi, Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia.
Studi tersebut mengindikasikan, Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan periode 2009-2014, yang ketika itu juga menjabat Sekjen PAN, memecahkan rekor sebagai menteri yang paling banyak memberikan izin perkebunan partikelir.
Zulkifli total memberikan izin penggunaan lahan seluas 1,64 juta ha atau hampir 25 kali lipat luas DKI Jakarta untuk pengusaha perkebunan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian