Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan memuji sosok M Rivai Hadi dan menyebutnya sebagai sosok pemberani yang patut dicontoh.
Rivai adalah satu dari dua petugas suku dinas pemadam kebakaran wilayah Jakarta Barat yang mengalami luka bakar saat bertugas memadamkan api dalam peristiwa kebakaran di Jalan Perumahan Taman Kota Blok A1 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (29/3/2018) sekitar pukul 18.52 WIB.
"Dan saya ingin sampaikan yang buat kita (masyarakat) semua ini (Rivai) contoh pemberani," ujar Anies usai menjenguk Rivai di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Salemba, Jakarta, Jumat (30/3/2018).
Sosok pemberani kata Anies lantaran Rivai tetap menerobos si jago merah untuk menyelamatkan warga yang masih terjebak di dalam rumah. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut aksi heroik Rivai patut dicontoh.
"Bayangkan beliau sudah di luar sehat walafiat mendengar masih ada yang di dalam dan beliau memilih untuk kembali, memilih untuk menyelamatkan membuka jaketnya dipakaian kepada korbannya dan beliau keluar mengalami luka bakar. Contoh apalagi yang mau kita cari, ini contoh yang namanya pahlawan hero ya seperti ini," kata dia.
Lebih lanjut, Anies meminta keluarga Rivai tak khawatir terkait biaya pengobatan selama dirawat di RSCM. Anies menegaskan Pemprov akan menanggung biaya pengobatan hingga sembuh.
" Saya sampaikan pada keluarga pada ibunya istrinya jangan pernah khawatir tentang biaya pengobatan Pemprov akan tanggung semua biaya yang muncul sebagai konsekuensi dari ini. Tentu ada BPJS ada asuransi tapi selisih apapun nanti kami akan bantu," tandasnya.
Sebelumnya dua petugas Suku Dinas Damkar Jakarta Barat terkena luka bakar saat bertugas memadamkan api di Jalan Perumahan Taman Kota Blok A1 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (29/3/2018) sekitar pukul 18.52 WIB. Mereka ada M Rivai Hadi dan Novi Rahman.
Rivai mengalami luka bakar 60% dan Novi mengalami luka bakar 20%. Peristiwa kebakaran tersebut sendiri melalap ratusan rumah warga.
Baca Juga: 5 Tahun Hijrah, Dewi Sandra Rasakan Ini
Tag
Berita Terkait
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
-
Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru