Suara.com - Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu memuji bala tentaranya, yang menembaki aksi damai warga Palestina memakai peluru tajam.
Akibatnya, aksi damai yang digelar di Gaza tersebut, Jumat (30/3), 16 orang warga Palestina tewas tertembak.
"Selesai sudah dan terima kasih kepada tentara kami. Ini adalah aksi Israel untuk menjaga kedaulatan dan keamanan warga," tulis Netanyahu melalui akun Twitter miliknya yang dilansir Independent, Sabtu (31/3/2018).
Pasukan Israel langsung menembaki warga Palestina ketika mereka berbaris dalam demonstrasi damai, menuntut hak untuk kembali bagi pengungsi.
Ayman as-Sahbani, kepala ruang gawat darurat di Kompleks Medis Al-Shifa Gaza City, mengatakan militer Israel menggunakan peluru tajam untuk menembak mati warga Palestina ketika mereka berkumpul di sepanjang perbatasan timur Gaza dengan Israel.
“Beberapa korban luka parah yang dibawa ke rumah sakit telah ditembak di kepala dan dada. Sementara 200 warga lainnya mendapat luka tembak di kaki,” terang Sahbani kepada Anadolu Agency.
Al-Sahbani mengatakan, ruang operasi di rumah sakit dipenuhi antrean warga yang terluka.
Dia meminta organisasi kemanusiaan untuk membantu perawatan intensif, tambahan ruang operasi dan persediaan medis untuk mengobati mereka yang terluka.
Palang Merah Palestina mengatakan, 118 orang terluka di kota-kota Ramallah, Nablus, Qalqilya dan Jericho. Mereka terluka karena peluru tajam, peluru plastik dan sebagian besar korban terkena gas air mata.
Baca Juga: Simpan Kekuatan, Real Madrid Tetap Menang di Kandang Las Palmas
Puluhan ribu warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade, berkumpul di perbatasan guna menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke rumah mereka di Palestina yang bersejarah.
Demonstrasi massal yang dinamakan “Great Return March” itu juga dimaksudkan untuk menekan Israel mencabut blokade, yang sudah dilakukan lebih dari satu dekade di Jalur Gaza.
Rally telah didukung oleh hampir semua faksi politik Palestina, Islamis maupun Komunis, yang telah berulang kali menekankan sifat damai acara tersebut.
Sejak 2007, Jalur Gaza telah diblokade Israel/Mesir, yang akibatnya melumpuhkan perekonomian dan kebebasan rakyat Palestina.
Berita Terkait
-
Anies Apresiasi Langkah KNRP Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
-
Bocah Palestina Penampar Tentara Israel Divonis 8 Bulan Penjara
-
Jual Senjata di Gaza, Pegawai Konsulat Prancis Ditahan Israel
-
Sapri Sale: Anak Pesantren Mengenal Israel dari Bahasa Ibrani
-
Artis Israel di-Bully saat Berbelasungkawa ke Stephen Hawking
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf