Suara.com - Aparat kepolisian nyaris terkecoh oleh surat wasiat palsu, yang dijadikan alat untuk menyamarkan pembunuhan Fendik Tri Oktasari, si pedagang penganan tahu bulat.
Warga Kedurus, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur itu, sempat diyakini bunuh diri karena tak sanggup membayar utang seperti tertera dalam surat wasiat.
"Kami mendapat laporan kasus itu pada Sabtu (24/3) dua pekan lalu. Kami langsung melakukan olah tempat perkara,” kata Kanit Reskrim Polsek Karangpilang Ajun Komisaris Mardji Wibowo, Minggu (1/4/2018).
Saat olah TKP itulah polisi menemukan sejumlah kejanggalan.
Dipukul Palu
Kejanggalan tersebut salah satunya adalah, tali yang ditemukan menjerat lehernya tak cocok untuk menahan beban berat tubuh korban.
Korban juga ditemukan dalam keadaan kakinya menyentuh lantai dan mulutnya ditutup lakban.
“Saat ditemukan, korban berada di bawah, menyentuh lantai, bukan tergantung di atas layaknya orang bunuh diri pakai tali,” terangnya.
Untuk membuktikan kecurigaan bahwa ini adalah pembunuhan, polisi melakukan autopsi terhadap jenazah Fendik ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Terjerat 3 Kasus, Polisi Periksa Kejiwaan Arseto Suryoadji
Hanya butuh waktu satu hari, hasil autopsi keluar dan memastikan bahwa penjual tahu bulat keliling itu adalah korban pembunuhan.
Tim autopsi RS dr Soetomo menemukan sejumlah luka bekas pukulan dan cakaran di tubuh Fendik.
"Hasil autopsi juga menunjukkan, adanya benjolan di kepala bagian samping dan bagian belakang. Benjolan itu bekas pukulan benda tumpul," tegas Mardji.
Tak hanya itu, tata letak perabotan di sekeliling rumah juga tidak banyak yang berubah. Karenanya, polisi menduga pelaku adalah orang dekat korban.
Sebab, apabila pelaku orang luar, besar kemungkinan korban melakukan perlawanan dan mengubah tata letak perabotan sekeliling rumah.
Seusai mendapatkan titik terang, petugas memanggil saksi, Desy Ayu Indriani yang tak lain istri korban. Setelah dilakukan interogasi, akhirnya Desy mengakui bahwa dialah yang membunuh suaminya.
Berita Terkait
-
Palu Istri Akhiri Petualangan Cinta Penjual Tahu Bulat
-
Mayat Perempuan dengan Vagina Sobek Mengapung di Sungai Ciparanje
-
Meli Dibunuh karena Terbakar Cemburu Setelah Intip Ponsel Pacar
-
Terima SMS dari Janda, Tukang Tahu Bulat Tewas Dimartil Istri
-
Demi Naik Haji, Juru Parkir Rela Hanya Makan Nasi Garam
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur