Suara.com - Manajemen Maskapai Penerbangan Lion Air meminta maaf atas insiden pendaratan darurat penerbangan JT 600 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Bandara Sultan Thaha, Jambi. Lion Air janji akan memberikan fasilitas memadai selama penundaan penerbangan.
Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic Lion Air mengatakan pesawat mengalami kendala teknis.
"Demi alasan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan kru dan penumpang, pilot memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan menuju Jambi. Pesawat JT 600 melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Lesawat mendarat dengan sempurna," beber Danang saat dikonfirmasi metrojambi.com (jaringan suara.com).
Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 206 orang dalam keadaan selamat. Saat ini mereka berada di terminal Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, dan sudah memperoleh layanan terbaik (services on ground).
Lion Air bekerjasama dengan teknisi dan pihak terkait, akan melakukan pengecekan dan menjalankan perawatan pesawat tidak terjadwal. Lion Air akan menerbangkan kembali dengan jadwal keberangkatan terbaru dari Palembang menuju Jambi, menggunakan pesawat yang akan diterbangkan dari Batam.
Lion Air pun berkomitmen menjalankan seluruh aturan yang telah ditetapkan, demi menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.Seluruh penumpang yang terganggu penerbangannya, mendapatkan kompensasi sesuai kebijakan serta layanan terbaik.
"Lion Air menangani penumpang berdasarkan peraturan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 Tahun 2015," pungkasnya.
Pesawat Lion Air JT 600 yang membawa pemumpang dari Jakarta dengan tujuan Jambi, Minggu (1/4/2018), terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Badaruddin II Palembang. Pesawat diduga mengalami kerusakan hingga menyebabkan tekanan udara di kabin penumpang turun.
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman MetroJambi.com yang merupakan media jaringan suara.com di daerah.
Baca Juga: Kepanikan Penumpang Lion Air saat Tekanan Udara Kabin Turun
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'