Suara.com - Penyidik Polres Bekasi Kota masih menelusuri keterkaitan antara kasus pembakaran pos organisasi Pemuda Pancasila dengan aksi pengeroyokan terhadap personel TNI AU Praka Ade Septiyanto.
Praka Ade dipalak dan dikeroyok sejumlah anggota PP saat sedang berjualan buah durian di Jalan Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
Kapolres Bekasi Kota Kombes Indarto mengatakan, polisi juga sudah bekerja sama dengan Polisi Militer (POM) AU untuk menyelidikan dua kasus tersebut.
"Kami koordinasi dengan (TNI AU) Halim dan mereka akan mendukung. Pom AU berjanji, kalau ada informasi, akan disinkronisasi,” kata Indarto di Polda Metro Jaya, Senin (2/4/2018).
Berdasadrkan hasil penyelidikan sementara, polisi belum menemukan indikasi aksi pembakaran pos ormas PP itu sebagai ajang balas dendam dari rekan-rekan Prada Ade.
Sebab, lanjut Indarto, belasan orang yang bersepeda motor itu tak menggunakan atribut kemiliteran saat membakar pos PP yang terletak di Jalan Gamprit RT10, RW 14, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi pada Rabu (28/3/2018) dini hari.
"Belum ke sana (balas dendam). Yang jelas ada 15 motor masing-masing di tempati 2 orang, jadi 30 orang berpakaian preman, nah itu fakta. Kalau ada hubungan, semua kemungkinan kami jejaki termasuk orang lain yang mengadu domba,” jelasnya.
Perihal pembakaran pos PP dan pengeroyokan Prada Eka, polisi telah mempertemukan perwakilan ormas PP dan TNI AU.
Berdasarkan hasil pertemuan itu, kedua pihak sepakat agar kasus-kasus tersebut tetap ditangani sesuai hukum dan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Menhub: Pemerintah Tak Bisa Atur Tarif Ojek Online
"Mereka sepakat lakukan perbuatan berdasarkan hukum dan kami sepakat kalau ada apa-apa, tegakkan hukum. Kami tak pandang bulu dari ormas mana, kalau salah, kami tindak," tegasnya.
Dalam kasus pengeroyokan Eka, polisi telah menetapkan satu anggota ormas PP. Sedangkan kasus pembakaran pos PP, polisi belum menemukan bukti yang mengarah kepada tersangka.
"Tersangka kasus pembakaran (pos PP) belum ada tersangkanya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Lempar Prajurit TNI Pakai Durian, Anggota PP Jadi Tersangka
-
Pembakar Mobil dan Pos Pemuda Pancasila di Bekasi Masih Misterius
-
Satu Mobil dan Pos Pemuda Pancasila di Bekasi Dibakar Massa
-
Kolonel Hanafie Tewas dalam Kecelakaan Terbang, TNI AU Berduka
-
Mencurigakan! Bayinya Tewas Tapi Orangtua Minta Warga Tutup Mulut
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka