Suara.com - Nelayan di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang tidak khawatir dengan isu akan datangnya tsunami setinggi 57 meter di kawasan pesisir Banten. Prediksi ini sebelumnya datang dari peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Yaya, salah satu nelayan di sana menyerahkan kebenaran tsunami itu ke Tuhan.
“Khawatir ada, tapi itu kan baru prediksi. Segala sesuatu, entah itu bencana atau apa sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Cuacanya juga mendukung untuk tetap melaut,” kata Yaya, saat berbincang dengan BantenHits (jaringan suara.com), Rabu (4/4/2018).
Ia berharap, pemberitaan mengenai prediksi tsunami yang diperkirakan lebih besar dari tsunami Aceh tersebut tidak dibesar-besarkan agar tidak menimbulkan keresahan berlebihan di tengah masyarakat.
“Jangan dibesar-besarkan, kasihan masyarakat takut pada resah. Tapi, prediksi itu bagus, agar kita tetap waspada,” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengimbau masyarakat tidak panik terkait potensi tsunami.
Tatu klaim masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Kabupaten Serang sudah memahami mitigasi bencana alam karena telah diberikan pemahaman oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI).
“Dari BPBD dan PMI melatih kepada warga di sekitar pantai, mereka sudah matang, (ketika ada bencana) mereka lari ke mana,” kata Tatu usai
menghadiri Warkop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serang, di Aula TB Kuswandi, Rabu (4/4/2018).
Tsunami yang tingginya melebihi dari tsunami Aceh 2004 silam diprediksi terjadi di laut Jawa. Gelombang paling tinggi diprediksi terjadi di Kabupaten Pandeglang, yakni 57 meter dan Lebak 39,4 meter. Sementara di wilayah Serang, prediksi gelombang 5,5 meter.
Baca Juga: BMKG: Jangan Terprovokasi Isu Tsunami Pandeglang Banten
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman Bantenhits.com yang merupakan media jaringan suara.com di daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya