Suara.com - Ketua STIE Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana kaget perangkat TNI-Polri mendatangi Kampus C STIE Ahmad Dahlan di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Mereka meminta data dosen beserta alamatnya dan juga data penceramah masjid STIE Ahmad Dahlan berikut materi ceramah selama setahun.
Mukhaer Pakkana juga mengungkap sejumlah khatib Jumat dari ormas Muhammadiyah kerap didatangi polisi. Para khatib Jumat tersebut, kata Mukhaer, menyampaikan yang mereka alami setelah peristiwa Kampus STIE Ahmad Dahlan didatangi TNI-polri.
Mukhaer menjelaskan, peristiwa polisi meminta tandatangan khatib Muhammadiyah itu terjadi di beberapa tempat. Namun, Mukhaer tak merinci lokasi-lokasinya.
“Khatib-khatib Muhammadiyah yang (mengisi ceramah) Jumatan di beberapa tempat. Ada beberapa yang kontak ke saya. Beberapa Jumat ini pas saya turun (mimbar) disodorin (kertas untuk ditandatangan) kaya dulu (buku isian Ramadan) anak sekolah itu minta tandatangan. Malah ada yang melas (bilang), ‘Tolong, Pak. Ini sebagai laporan saya’,” ungkap Mukhaer menirukan informasi yang diterima dari koleganya di Muhammadiyah yang berprofesi khatib kepada Banten Hits, Minggu (8/4/2018).
Sebelumnya, STIE Ahmad Dahlan memprotes sikap tentara dan polisi di Kota Tangerang, Banten yang meminta data dosen dan materi khotbah setahun ke Kampus C STIE Ahmad Dahlan. Permintaan itu dilakukan dengan tiba-tiba.
Ketua Yayasan STIE Ahmad Dahlan, Mukhaer Pakkana mengatakan materi khotbah kampus milik Muhammadiyah itu diminta 2 pekan lalu oleh babinsa dan binamas. Mereka meminta materi khotbah selama setahun terakhir.
Heran dengan permintaan babinsa ini, staf STIE Ahmad Dahlan kemudian meminta surat tugas dan surat perintah babinsa yang meminta data dosen beserta alamatnya ini.
Selang beberapa hari kemudian, Kamis (5/4/2018), Kampus C STIE Ahmad Dahlan kembali kedatangan tamu, kali ini Binamas Polsek Jatiuwung bernama Aiptu Yusuf.
Terkait dengan dua peristiwa tersebut, lanjuta Mukhaer, pihaknya Senin (9/4/2018) mendatangi isntitusi resmi TNI dan Polri untuk mengkroscek dua aparat yang mendatangi kampus mereka.
Baca Juga: Muhammadiyah: Awal Puasa Ramadan Tahun Ini 17 Mei
Sementara itu Dandim 0506 Tangerang Letkol Infantri Muhammad Imam Gogor Aghnie Aditya mengakui anggotanya Sertu Dicky Lesmana mendatangi Kampus STIE Ahmad Dahlan untuk meminta data dosen di kampus tersebut.
Menurut Gogor, Sertu Dicky Lesmana merupakan Babinsa 2 Kecamatan Jatiuwung. Data dosen yang diminta Sertu Dicky untuk kebutuhan sosialisasi.
“Saat anggota saya datang, bertemu dengan security dan meminta izin untuk meminta daftar nama dosen yang ada di STIE tersebut. Namun dimintai surat perintah,” kata Gogor kepada Banten Hits.
Lantaran diminta surat perintah, Sertu Dicky pun menunjukkan surat perintah penugasan dirinya sebagai Babinsa Jatiuwung. Lantaran ditolak kedatangannya oleh security STIE Ahmad Dahlan, Sertu Dicky pun kembali ke Koramil untuk mengambil surat perintah meminta daftar nama dosen.
Ia pun dengan tegas membantah adanya perintah sweeping dari Koramil untuk sweeping. Ia menegaskan, hal tersebut memang tugas dari Babinsa untuk pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Sama sekali tidak ada sweeping, apalagi sampai meminta materi ceramah khotbah Jumat,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!