Suara.com - Sido, lelaki berusia 39 tahun yang sedang menjalani prosesi akad nikah dengan kekasihnya, nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri.
Diduga, warga kawasan perumahan perkebunan sawit PT Cerenti Subur, Desa Rawang Ogung, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, itu bunuh diri karena berulang-ulang gagal mengucapkan janji ijab kabul secara fasih.
“Peristiwa itu terjadi Senin (9/4) malam tadi. Sewaktu Sido dan pacarnya melangsungkan pernikahan di musala,” kata Kapolres Kuantan Singingi Ajun Komisaris Besar Fibri Karpiananto kepada Riau Online—jaringan Suara.com, Selasa (10/4/2018).
Fibri memastikan Sido bunuh diri, karena tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Sido.
Kisah tragis itu berawal ketika Sido tengah ijab kabul di sebuah musala setempat. Prosesi itu sedianya digelar Senin siang, di rumah calon mempelai perempuan.
Tapi, ijab kabul Sido pada Senin siang itu tak berjalan mulus. Sido selalu tak bisa menuturkan ijab kabul secara fasih.
Penghulu terpaksa tidak mengesahkan pernikahan tersebu, karena menuturkan fasih ijab kabul adalah syarat penting dalam pernikahan menurut agama Islam.
Keluarga Sido dan mempelai perempuan akhirnya bersepakat, prosesi tersebut ditunda dan dilanjutkan pada Senin malam, persisnya bakda salat Isa di musala terdekat, biar afdal.
“Sebelum ditemukan bunuh diri, korban dilihat warga mondar-mandir di sekitar musala. Ketika itu, musala masih digunakan untuk salat isya, jadi korban pamit ke warga untuk ke kamar kecil,” jelasnya.
Baca Juga: DPR Setujui Kerja Sama Pertahanan RI-Thailand
Setelah salat isya berjemaah di musala itu selesai, warga tak menemukan batang hidung Sido.
Warga lantas melakukan pencarian, termasuk di kamar kecil musala, tapi korban tak juga ditemukan.
Warga yang heboh atas insiden itu langsung ramai-ramai melakukan pencarian di segala sudut kampung.
Hasilnya, korban ditemukan dalam kondisi leher tergantung di sebuah rumah kosong.
"Saat ditemukan masih ada gerakan korban. Dua warga berupaya menurunkan korban dan memberikan pertolongan. Akan tetapi nyawa korban tak tertolong lagi," ujarnya.
Atas kejadian itu, prosesi pernikahan pun batal dilakukan. Sementara baik keluarga korban dan keluarga mempelai sepakat menerima pascakejadian tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian