Suara.com - Terdakwa kasus dugaan proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto membacakan pledoi atau nota pembelaan di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Jumat (13/4/2018). Mengawali pembacaannya, lelaki yang akrab disapa Setnov tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada majelis hakim dan jaksa penuntut umum pada KPK.
Setelah itu, dia pun melanjut kedalam isi pembelaan terhadap dakwaan yang berujung tuntutan penjara 16 tahun penjara kepada dirinya. Setelah semua itu, mantan Ketua DPR tersebut pun menyampaikan permohonan maafnya kembali.
Berbeda dengan permohonan maaf pada awal pembacaan pledoi, kali ini dia menyampaikannya secara terperinci. Mulai dari seluruh rakyat Indonesia, konstutuennya di daerah pemilihan 2 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kepada Pemerintah, lembaga DPR dan partai Golkar yang pernah dipimpinnya.
Setelah itu semua disebutnya, giliran yang terakhir adalah permohonan maaf kepada istri dan anak-anaknya. Kalau saat menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia, Setnov membacakannya dengan lancar dan jelas.
Namun, situasi yang berbeda ketika dia menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarganya. Baru memasuki kalimat pertama untuk meminta maaf kepada istrinya Deisti Astriani Tagor, Setnov langsung terhenti dan menangis.
"Dan yang terakhir kepada istri dan anak-anak ku tercinta," kata Setnov yang langsung terdiam dan menangis.
Tak lama setelah terdiam dalam beberapa detik, yang hanya terisi dengan tangis dan batuk tersebut, lelaki yang pernah menjual madu dan beras tersebut pun melanjutkan pembacaan pledoinya.
"Izin kan saya memohon maaf, kepada istri saya Deistri Astriani SH dan anak-anak saya Reza Herwindo dan Dwina Michaella," katanya sambil diselingi dengan tangis dan batuk-batuk.
Lalu kemudian dia melanjutkan permohonan maafnya kepada anak-anaknya yang lain, yang masih kecil. Mereka adalah Gavriel Putranto dan Giovanno Farrel, yang merupakan anak hasil pernikahannya dengan Deisti.
Baca Juga: Baca Pledoi, Setnov Minta Maaf dan Curhat dari Keluarga Tak Mampu
"Dan kepada anaku Gavriel Putranto dan Giovanno Farrel," katanya dengan tangis sesenggukan.
Melihat Setnov tak kuasa menahan tangis, kuasa hukumnya Firman Wijaya langsung membawakan sebuah air mineral botol untuk diminumkannya. Dia juga memberikan tisu untuk menghapusa air matanya.
Setelah itu, Mantan Ketua DPR tersebut pun kembali membacakan nota pembelaannya. Dia menilai beban dan cobaan yang dihadapi keluarganya saat ini sangat berat.
"Berat cobaan dan musibah yang menimpa keluarga kita, kita keluarga yang kuat, insan pilihan Allah, sungguh Allah adalah dekat, menyiapkan beban yang berat hanya untuk prajurit terbaik, terbaik, Insy Allah kita termasuk prajurit terbaik," kata Setnov sambil tetap menangis.
Dan diakhir permohonan maafnya tersebut dia meminta kepada istri dan anak-anaknya tersebut agar tidak bersedih terus. Sebab, dia yakin Allah akan selalu bersama dengan mereka.
"Jangan kalin bersedih, Allah bersama kita," tutup Setnov.
Berita Terkait
-
Boediono Buka Suara soal Putusan Kelanjutan Kasus Century
-
Baca Pledoi, Setnov Minta Maaf dan Curhat dari Keluarga Tak Mampu
-
Baca Pledoi Pribadi, Ini Janji Setya Novanto di Persidangan
-
Dituntut 16 Tahun Penjara, Setnov Bacakan Pembelaan Hari Ini
-
KPK Perpanjang Masa Penahanan Bupati Subang Imas Aryumningsih
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!