Suara.com - Pemerintah Kota Surabaya menggandeng pihak swasta dari PT PP Properti Suramadu untuk mengembangkan kawasan pesisir Kenjeran, salah satunya membangun proyek kereta gantung yang pondasinya bakal dimulai akhir April ini.
Kepala Sub Bagian Layanan Informasi Humas Pemkot Surabaya Jefry S mengatakan sudah ada lahan sekitar 6,5 hektare yang dipersiapkan untuk mengembangkan kawasan pesisir Kenjeran.
"Dengan adanya kerja sama ini, maka pesisir Kenjeran bisa semakin bagus dan berkembang wisata dan perekonomian warganya," katanya di Surabaya, Minggu (15/4/2018).
Nantinya, kata dia, lahan yang sudah dipersiapkan itu akan dibangun apartemen, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Serta yang tidak kalah menariknya adalah pembangunan kereta gantung.
"Ini wujud nyata partisipasi publik untuk mengembangkan kawasan pesisir Kenjeran," ujarnya.
Direktur Utama PT PP Properti Suramadu Rudy Harsono mengatakan pembangunan kereta gantung ini sebagai langkah awal untuk mengembangkan kawasan pesisir Surabaya.
"Nantinya, dari pihak kami akan membangun kereta gantung sepanjang 725 meter," katanya.
Menurut dia, kereta gantung itu akan melintas di atas Jembatan Suramadu yang tingginya 25 meter. Pembangunannya mulai dikerjakan akhir bulan ini hingga tiga bulan ke depan, dan ditargetkan bisa digunakan akhir tahun ini.
"Kereta gantung itu sudah kami pesan dari Cina sebanyak 20 unit. Tiap unit nantinya akan bisa memuat maksimal 6 orang," kata dia.
Baca Juga: Komisi X Apresiasi Kesiapan Siswa SMP Kota Surabaya Hadapi UNBK
Rudy berharap, dengan pengembangan kawasan pesisir di 6,5 hektare yang nantinya juga akan dilengkapi kereta gantung, bisa menumbuhkan perekonomian warga sekitar.
Bahkan, ia berharap industri-industri kreatif yang berasal dari para nelayan, turut bertumbuhan di kawasan pesisir itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Bakar Diri dengan Selingkuhan, Sosok Robi Dikenal Pendiam
-
Dirawat 9 Hari, Pasangan Bakar Diri Ini Akhirnya Meninggal Dunia
-
Diperkosa Pacar, Santri Ditemukan Telanjang Terbungkus Tikar
-
Lantai 13 Tunjungan Plaza Kebakaran, Ada Warga Tewas Terjatuh
-
Tak Perlu Uang, Naik Bus di Surabaya Cukup Bayar Pakai Sampah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun