Suara.com - Dua lelaki Afro-Amerika diborgol dan diarak keluar gerai Starbucks Philadelphia, Amerika Serikat, oleh aparat kepolisian, hanya karena tak membeli kopi.
Insiden tersebut terekam video amatir dan viral di media sosial. Akibatnya, warganet menyerukan untuk memboikot Starbucks karena aksi itu dianggap rasis.
Video insiden itu kali pertama diunggah Melissa DePino di Twitter, dan dilihat lebih dari 9 juta warganet.
"Insiden itu terjadi di gerai Starbucks di Spruce Street, dekat South 18th Street, Kamis (12/4) pukul 16.30 sore," tulis Melissa seperti dikutip ABC7Chicago, Minggu (15/4/2018).
Dalam wawancara dengan ABC News, Melissa (5) yang berprofesi sebagai penulis tersebut menuturkan, insiden itu berawal dari teriakan barista.
"Barista Starbuck berteriak kepada kedua pengunjung itu untuk memesan minuman. Kalau tidak, mereka akan diusir. Teriakan itu didengar setiap orang," tuturnya.
Padahal, kata dia, kedua lelaki tersebut sudah menjelaskan belum bisa memesan makanan maupun minuman karena masih menunggu kedatangan teman mereka.
"Atas kejadian itu, aku pribadi bersumpah tak lagi mau mengunjungi Starbucks," tukasnya.
Video viral itu juga mendapat tanggapan dari Wali Kota Philadelphia, Jim Kenney.
Baca Juga: Komnas HAM Minta Suket Bisa Dipakai Mencoblos di Pilkada
Melalui akun Twitter miliknya bernama @CityofBrotherlyLove, wali kota mengecam aksi manajemen Starbucks yang meminta polisi mengusur dua lelaki tersebut.
"Aku menyesali insiden tersebut. Untuk polisi yang terlibat dalam insiden itu, kini tengah diinvestigasi. Mereka akan menerima ganjaran setimpal," tegasnya.
Selain itu, Kenney juga memerintahkan komisi hubungan publik pemkot untuk kembali mengkaji kebijakan dan prosedur pelayanan publik Starbucks.
"Kami akan memanggil manajemen Starbucks untuk mempertanggungjawabkan insiden ini," tuturnya.
Sementara Chief Executive Office Starbucks Kevin Johnson, memublikasikan pernyataan maaf kepada dua lelaki tersebut.
Berita Terkait
-
Kementerian BUMN Ingin Kopi Produk BUMN Bisa Tandingi Starbucks
-
Batshuayi Diperlakukan Rasis, Atalanta Terancam Hukuman dari UEFA
-
Kritik Fans Atalanta, Michy Batshuayi: 2018 Kok Masih Rasis?
-
Dianggap Rasis, Restoran Ini Dikecam Warganet
-
Studi: Minum Alkohol Bisa Bikin Orang Lebih Rasis dan Homophobia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu