Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo minta semua proyek yang melibatkan investasi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Indonesia, harus banyak melibatkan pekerja lokal.
Sedangkan pekerja RRT yang masuk ke Indonesia, haruslah pekerja berkeahlian khusus di luar kemampuan pekerja lndonesia.
Bambang menegaskan, serbuan TKA ke Indonesia, tak boleh menggerus lapangan kerja yang seharusnya jadi lahan rejeki tenaga kerja Indonesia.
“Kami sangat senang RRT banyak berinvestasi di Indonesia. Tetapi, jangan sampai investasi RRT di Indonesia justru merugikan tenaga kerja dalam negeri. Para pekerja lokal seolah tersingkir oleh pekerja asing,” kata Bambang saat menerima Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiao Qian di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Rabu (18/4/ 2018).
Politikus Partai Golkar itu menerangkan, sudah banyak pekerja RRT yang bekerja di berbagai bidang di Indonesia, mulai dari buruh, pekerja infrastruktur hingga pekerjaan yang mengandalkan kekuatan secara fisik lainnya. Padahal, di sektor itu masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan pekerjaan.
“Proyek-proyek RRT di Indonesia harus bisa banyak menyerap tenaga kerja Indonesia. Boleh saja, mendatangkan pekerja dari RRT, tetapi dengan klasifikasi khusus yang kemampuannya tidak dimiliki pekerja Indonesia,” ujar Bambang.
Bambang juga berharap, hubungan kerja sama antara Indonesia dan RRT terus meningkat di berbagai sektor. Kualitas hubungan yang seimbang dan saling menghormati antara kedua negara harus terus dikembangkan.
“Indonesia dan RRT merupakan dua negara besar di dunia. Hubungan yang ada tidak sebatas membahas hubungan bilateral saja, tetapi juga isu kawasan dan dunia. Saya senang hubungan bilateral antara Indonesia dan RRT terus membaik dari tahun ke tahun,” tutur Bambang.
Di bidang ekonomi saja, hubungan Indonesia-RRT terus mengalami peningkatan. Nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT pada tahun 2017 mencapai USD 63,358 miliar. Jumlah tersebut meningkat 17 persen dibanding tahun 2016, yaitu USD 47,59 miliar.
Baca Juga: Cuti Lebaran Jadi 7 Hari, Puan Maharani Ingin Arus Mudik Lancar
“Peningkatan nilai perdagangan ini membuktikan kedua negara memiliki hubungan yang berkelanjutan dalam kerjasama ekonomi. Perdagangan yang saling menguntungkan dan seimbang harus lebih kita tingkatkan lagi,” kata Bambang.
Sementara di bidang Investasi, RRT masuk ke dalam tiga besar negara yang memiliki invetasi tinggi di Indonesia.
Nilai investasi RRT di Indonesia pada tahun 2017 mencapai USD3,4 miliar dalam 1.977 proyek. Investasi tersebut naik dari tahun sebelumnya, sebesar USD2,66 miliar.
“Investasi RRT telah merambah keberbagai sektor. Antara lain, pertambangan, transportasi, konstruksi, real estate, perkebunan, pembangkit listrik dan pembangunan smelter nikel. Kita harapkan kedepan untuk peningkatan investasi bisa dilakukan dengan mensinergikan konsep pembangunan, seperti pembangunan poros maritim nasional,” tutur Bambang.
Tidak hanya itu, di bidang pariwisata jumlah turis dari RRT menempati peringkat pertama dengan jumlah lebih dari 2 juta orang pada tahun 2017. Jumlah tersebut naik dari tahun 2016, sebanyak 1.304.760 orang.
Pertemuan antara Bambang dan Duta Besar RRT tersebut turut dihadiri Wakil Ketua DPR Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha dan Asril Tanjung serta anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Dari Kedubes RRT hadir Kepala Bagian Politik Wang Shikun, Atase bidang Politik Zhu Yarong, serta penasehat bidang politik Xu Hangtian.
Berita Terkait
-
Pernyataan Bangsat, Arteria Dahlan Senang Dilaporkan ke MKD
-
Kebut Penuntasan RUU Penyiaran, DPR Segera Panggil Menkominfo
-
Salahkan Pihak Ketiga, Penjelasan Facebook Tak Puaskan Komisi I
-
Eks Anggota DPR Fraksi PAN Ini Jadi Pecandu Sabu Sejak 2015
-
DPR Diminta Sahkan RUU Batas Maksimal Transaksi Uang Tunai
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya