Suara.com - Pilpres 2019 disebut-sebut masih menjadi medan laga ulangan kotestasi politik yang sama pada tahun 2014, yakni antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Partai gerindra Rachmawati Soekarnoputri mengatakan, persaingan tahun 2014 bisa terulang pada Pilpres 2019 karena Jokowi dan Prabowo diyakininya bakal maju sebagai calon presiden.
Jokowi, sudah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Golongan Karya.
Sementara Prabowo, sudah diberikan mandat oleh Partai Gerindra untuk mendeklarasikan diri sebagai capres.
"Saya melihat memang seharusnya ini merupakan head to head (Prabowo dan Jokowi)," Kata Rachmawati seusai menghadiri dialog kebangsaan bertemakan #2019 Presiden Harapan Rakyat, di Jalan Buncit Raya, Nomor 135, Jumat (20/4/2018).
Menurut Rachmawati, hanya Prabowo yang mampu bersaing dengan Jokowi pada Pilpres 2019.
Apalagi, Jokowi kalau benar maju sebagai capres, bakal menjadi peserta petahana, sehingga para lawannya harus mengeluarkan tenaga ekstra kalau mau menang.
Selain itu, kata dia, Prabowo memunyai antitesis dari beragam kebijakan Jokowi di tataran pemerintahan kekinian.
"Ini memerlukan antitesis, keadaan sekarang ini perlu antitesis. Saya lihat, sementara ini, yang menjadi antitesis keadaan adalah Pak Prabowo," ujar Rachmawati.
Baca Juga: Baru 2 Pekan Keluar Penjara, Supriyanto Bunuh Pensiunan TNI AL
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana