Suara.com - Puluhan ribu ojek online alias pengojek mitra perusahaan aplikasi daring penyedia jasa transportasi yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia, menggelar aksi masa di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Mereka menggelar aksi untuk menuntut perusahaan-perusahaan aplikasi menaikkan tarif. Sebab, mereka menilai, tarif yang dipatokk perusahaan kekinian tidak manusiawi.
Bismo (30), pengojek dari Kebumen, Jawa Tengah, dalam aksi itu mengatakan bersama rekan-rekannya konvoi dari daerah asal ke ibu kota demi menuntut perubahan tarif.
”Kami bersama-sama dari Kebumen berangkat pada Minggu (22/4) pagi. Pakai sepeda motor. Tak ada masalah, demi menuntut hak kami,” tegasnya.
Bismo mengatakan, ini bukan kali pertama dirinya mengikuti aksi massa di Jakarta. Sebab, ia mengeluhkan perusahaan aplikasi mitranya tak memedulikan nasib ojek online.
"Penghasilan kami berkurang, tidak bisa menabung. Dituntut untuk terus kejar target. Ada uang bonus, tapi potongannya juga besar,” ungkapnya.
Selain itu, akibat tarif yang kekinian terbilang murah, Bismo terpaksa harus mengojek tanpa henti alias 24 jam.
"Dulu, bekerja 8 jam saja sudah bisa memenuhi kebutuhan, termasuk biaya anak sekolah. Sekarang, pulang jam 2 dini hari pun masih tidak tenang. Subuhnya harus jalan lagi,” terangnya.
Bismo mengharapkan adanya ketetapan tarif yang layak bagi para sopir ojek online, serta adanya kesetaraan tarif di antara perusahaan penyedia aplikasi.
Baca Juga: Pelajar Penabrak Balita Hingga Tewas Jadi Tersangka
"Ini kali ketiga saya ikut demonstrasi, minta tarif lebih besar. Jangan Rp 1.500 (per kilometer) lah. Minimal Rp 3.000 rupiah itu sudah cukup buat menabung bagi ojek online," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut