Suara.com - Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia Sumatera Barat mengungkapkan hasil penelitian mereka bahwa jumlah waria di daerah tersebut terbilang tinggi, yakni 2.501 orang pada tahun 2018.
"Sementara laki-laki pelanggan PSK dari kalangan waria justru lebih tinggi, mencapai 9.024 orang, Ini merupakan jumlah estimasi LGBT di tahun 2018," ujar Ketua PKVHI Sumbar Khaterina Welong seperti diberitakan Covesia—jaringan Suara.com, Kami (26/4/2018).
Karena jumlah waria yang banyak, pemprov setempat diminta membuka ruang sektor ekonomi bagi kaum trangender tersebut.
Ini bertujuan agar mereka tak lagi mencari penghasilan di jalanan sebagai pekerja seks komersial (PSK).
"Pada kasus Waria, saya kira, pemprov perlu untuk membuka ruang bagi mereka untuk dapat berperan dalam sektor ekonomi, sehingga keberadaan mereka tidak menonjol di jalan-jalan," kata Ketua Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (SAMIN) Odi Shalahuddin.
Menurut Odi, kecenderungan yang menjadi persoalan adalah hadirnya para waria yang berkegiatan di jalan-jalan, untuk mencari uang guna mempertahankan kehidupannya.
Odi menjelaskan, ruang tersebut bisa berupa tempat pelatihan atau tempat mereka untuk bekerja.
"Selama ini kegiatan yang dikembangkan hampir serupa, yakni salon. Tapi bagaimana juga mengembangkan pada sektor-sektor riil lainnya," terang dia.
Selain itu, kata Odi, pemprov juga perlu untuk memberikan perlindungan kepada mereka, agar tidak menjadi korban persekusi dari kelompok masyarakat lain.
Baca Juga: Kapal Dishub Meledak di Pulau Panggang, Polisi Periksa 3 Saksi
Berita ini kali pertama diterbitkan covesia.com dengan judul “Soal Waria, Pemprov Sumbar Diminta Kembangkan Ruang Sektor Ekonomi”
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu