Suara.com - Tiga belas anak-anak di India tewas akibat kereta menghantam bus sekolah mereka di penyeberangan tanpa penjaga. Tragedi ini merupakan kecelakaan besar kedua yang melibatkan murid sekolah dalam waktu lebih kurang dua pekan.
Polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan di negara bagian Uttar Pradesh itu, tapi pihak berwenang menyatakan, sopir bus tersebut bertanggung jawab atas keselamatan di penyeberangan tanpa penjaga.
"Kereta api tidak bertanggung dalam hal penyeberangan tanpa penjaga," kata Ashwani Lohani, ketua Badan Kereta Api India.
Yogi Adityanath, menteri utama negara bagian itu, kepada wartawan menyatakan kecelakaan itu mungkin akibat kelalaian pengemudi bus tersebut, yang dikatakannya memakai "headphone" pada saat itu.
Menurut keterangan polisi setempat, delapan anak-anak dan sopirnya terluka dan dibawa ke rumah sakit. Terdapat 22 anak-anak di kendaraan tersebut.
Kepala Perkereta-apian Piyush Goyal menyatakan, penyelidikan dilakukan dan lembaganya akan membayar 200.000 rupee (Rp30 juta lebih) kepada keluarga korban tewas.
Lohani mengatakan bahwa dalam jangka panjang, jalan keluarnya adalah penggantian semua penyeberangan tanpa penjaga di jaringan besar kereta api dengan jembatan atau terowongan untuk kendaraan.
"Kami sedang mengusahakannya, tapi itu akan memakan waktu," katanya.
Pada 9 April, sedikit-dikitnya 24 anak-anak dan tiga orang dewasa tewas akibat bus sekolah jatuh ke jurang di negara bagian Himachal Pradesh, India utara. [Antara]
Baca Juga: Kecelakaan Bus Sekolah, 27 Anak-anak Tewas
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!
-
Danpuspom TNI: Hanya Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Bankir Ilham Pradipta