Di tubir maut, Udin masih memiliki keyakinan bisa menyelamatkan nyawa 64 penumpang dan awak kabin. Dengan suara lantang, dia meminta copilot untuk berbelok kiri 90 derajat.
“Saya seperti mendengar bisikan, kemudian teriak ke kiri 90 derajat, semenit kemudian terang benderang,” ucapnya.
Pesawat lepas dari lapisan awan dan cuaca buruk di sekitar 100 nautical mile dari Pamanukan, Jawa Barat. Seluruh penumpang mendarat dengan aman.
Peristiwa itu tak membuatnya trauma. Udin pun mengakui ketangguhan pesawat buatan Jepang itu. Ketika sejumlah kawasan di luar Jawa terkena asap akibat kebakaran hutan yang menganggu penerbangan, YS-11 masih tetap bisa mendarat dengan jarak pandang menuju titik landasan hanya sekitar 300 meter.
Pengalaman lain tak kalah menegangkan adalah ketika Udin akan lepas landas dari Bandara Penang, Malaysia. Dia lupa tidak memasukkan perintah flap 15 atau pertanda menaikkan pesawat pada 15 derajat ke dalam check list yang biasa dibawa. Ketika lepas dari ujung landasan, pesawat bergetar hebat tidak bisa naik. Saat itu pesawat nyaris stall atau kehilangan daya angkat.
“Nggak berani naik saya, terbang di atas laut hanya beberapa meter, sampai bisa dinaikkan landing gear-nya baru bisa. Deg-degannya luar biasa,” kata Udin Kurniadi.
Seabrek pengalaman lain juga dia lalui, seperti ketika pesawat disambar petir atau saat stik kontrol lepas dari genggaman tangan. Dia bergabung di Merpati sampai 1976 kemudian ditarik lagi oleh TNI AU. Ia diberi tugas untuk menghidupkan Skuadron Udara 5 Hasanuddin, Makassar yang di era itu menjadi markas pesawat intai amfibi UF-2 Albatross milik TNI AU.
Ia juga pernah menjabat Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU). Udin Kurniadi mengakhiri tugasnya di TNI dengan pangkat terakhir marsekal muda (marsda). Berbekal pengalaman di dunia penerbangan, ia memutuskan secara mandiri mendirikan Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD).
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman HarianJogja.com yang merupakan media jaringan Suara.com di daerah.
Baca Juga: Lagi, Objek Diduga UFO Dilihat oleh Dua Pilot di Pesawat Berbeda
Berita Terkait
-
Usut Korupsi Underpass Soetta, Polisi Tunggu Pemeriksaan BPK
-
Polisi Tak Ajak KPK untuk Usut Korupsi Proyek Underpass Bandara
-
Menhub Jamin Konslet Listrik Kereta Bandara Tak Ganggu Perjalanan
-
Longsor Underpass Soetta, Menhub Minta Kereta Bandara Melambat
-
Natal, Antrean Mengular saat "Check In" di Bandara Soekarno-Hatta
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan