Suara.com - Hasil pertanian penduduk Desa Batukarang menurun drastis sejak terjadinya erupsi Gunung Sinabung yang dimulai pada tahun 2010 dan terakhir bulan Februari 2018 lalu.
Menurut Kepala Desa Batukarang, Roin Andreasi Bangun, penduduk sudah tidak merasakan lagi panen yang melimpah sejak Gunung Sinabung Meletus.
"Jadi sudah delapan tahun desa Batukarang tidak bisa melakukan apa-apa ketika Gunung Sinabung meletus dan akibatnya sektor pertanian gagal panen," kata Roin saat ditemui di acara "Vaseline Healing Project", di Desa Batukarang, Batukarang, Payung, Karo, Sumatera Utata, Sabtu (29/4/2018).
Para penduduk yang 80 % bekerja sebagai petani tomat, cabai, kopi, dan sayur-mayur sudah tidak bisa menikmati hasil panen karena dampak udara yang diakibatkan Gunung Sinabung.
"Karena abu vulkanik melanda pertanian kita dan tumbuhan masyarakat kita tidak bisa tumbuh baik dan berkembang, jadi gagal panen," jelasnya.
Karena gagal panen, penduduk Desa Batukarang mengalami kesulitan ekonomi yang membuat banyak anak yang putus sekolah.
"Karena pertanian kita terganggu maka ekonomi kita turut terganggu sehingga sebagian masyarakat kita ada yang putus sekolah. Walau sekolah gratis tapi untuk biaya hidup sehari-hari mereka sudah tidak bisa terpenuhi," jelas Roin Andreasi.
Baca Juga: Kurang Air Bersih, Pengungsi Gunung Sinabung Kena Penyakit Kulit
Batukarang merupakan salah satu desa yang terkena dampak dari Gunung Sinabung. Letaknya 7 km dari puncak Gunung Sinabung dan masuk wilayah penduduk terpadat dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 1700 orang dan jumlah penduduk sebanyak 7000 ribu orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat