Suara.com - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal melaporkan pelaku aksi persekusi terhadap sejumlah relawan Joko Widodo ke Polda Metro Jaya, yang diduga dilakukan massa berkaus #2019GantiPresiden.
Polisi beralasan, laporan PSI ditolak karena bukti-bukti yang dibawa mereka belum lengkap.
"Ada beberapa barang bukti yang kurang, kami belum diberikan surat laporannya," kata Dini Purwono, Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas (Jangkar PSI) di Polda Metro Jaya, Senin (30/4/2018).
Namun, Dini menyangkal polisi tak menerima laporan PSI terkait tuduhan aksi persekusi kelompok berkaos #2019GantiPresiden.
Menurutnya, laporan itu sudah diterima, tapi ada sejumlah bukti yang harus dilengkapi. "Jadi sebenarnya laporan kami sudah diterima," tuturnya.
Dini menyampaikan, PSI sengaja hendak memperkarakan aksi persekusi ke ranah hukum karena ingin memberikan pendampingan hukum terhadap ibu dan anak berkaos #DiaSibukKerja yang menjadi korban.
Aksi persekusi itu mencuat setelah rekaman video berdurasi 2 menit 26 detik beredar di media sosial.
"Masa seorang perempuan dan terutama bawa anak-anak mendapatkan perlakuan intimidasi atau persekusi seperti itu. Saya harap Kapolri berbicara dalam menanggapi kasus ini," kata dia.
Sejumlah elite politik di PSI turut hadir dalam pelaporan kasus persekusi relawan Jokowi di Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Beri Rekaman CCTV ke KPK, Saksi Kasus Fredrich Dinasehati Hakim
Mereka di antaranya yakni Ketua DPP PSI Tsamara Amany, Wakil Sekjen DPP PSI Suci Mayang Sari dan Bendahara Umum PSI Danik Rahamaningtyas.
Sebelum PSI, relawan Jokowi bernama Stedi Repki Watung yang menjadi korban persekusi kelompok #2019GantiPresiden telah dahulu melapor ke Polda Metro Jaya.
Aksi persekusi itu dialami Stedi lantaran kedapatan menggunakan kaos #DiaSibukKerja saat berada di kerumunan massa #2019GantiPresiden yang sedang melakukan aksi di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018).
Dalam laporan tersebut, Stedi juga turut membawa barang bukti berupa rekaman video yang viral di media sosial. Laporan tersebut telah diterima polisi dan tercatat dengan nomor LP 2363/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum.
Terkait kasus tersebut, Stedi melaporkan Pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan Disertai Ancaman Kekerasan. Dalam kasus ini, pihak terlapor masih dalam tahap penyelidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo