Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengklaim tak punya niat merebut posisi Sohibul Iman sebagai Presiden PKS jika statusnya sudah ditingkatkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Sambil berkelakar, Fahri mengaku tak mau menjabat pimpinan partai apabila Sohibul mundur dari jabatan struktural PKS.
"Nggaklah (gantikan Sohibul), saya mau jadi marbut saja, mau jual kopi sudah siap kopinya. Buka warung, jual gorengan, biar lu pada kalau mau sarapan pagi-pagi mampir. kopinya gratis tapi makannya bayar," kata Fahri Hamzah usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (2/5/2018)
Dia sangat optimistis polisi segera meningkatkan status Sohibul sebagai tersangka. Hal ini dikuatkan dengan barang bukti berupa rekaman video berisi pernyataan Sohibul yang sudah diberikan kepada polisi
"Kalau dia tersangka, masa PKS mau dipimpin tersangka," kata Fahri.
Selain itu, Fahri minta Sohibul gentlemen menghadapi kasusnya. Hal itu disampaikan Fahri karena Sohibul dianggap akan membawa Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufrie sebagai saksi dalam kasus tersebut .
"Dia (Sohibul) harus hadapi ini sendiri, ini kan dia buang badan. Dan ini dia persoalan pribadi jangan ajak-ajak partai dong kan kasihan. Ini sudah mau Pemilu, persiapan Pemilu dia seret-seret, tanggung jawab sendiri dong," kata dia.
Fahri diketahui melaporkan Sohibul Iman terkait kasus pencemaran nama baik dan fitnah di Polda Metro Jaya, Kamis (8/3/2018). Laporan tersebut dibuat Fahri menyusul tuduhan Sohibul yang menyebutnya pembohong dan pembangkang.
Sohibul Iman disangkakan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik, Pasal 311 tentang Fitnah dan Pasal 27 ayat 3 serta Pasal 45 ayat 3 Undang Undang Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Baca Juga: Pengacara Fahri Hamzah Tuding Sohibul Iman Ingin Perlebar Masalah
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu