Suara.com - Presiden Joko Widodo membuka Konsultasi Tingkat Tinggi Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasatiyyah di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5/2018). Kepala Negara didampingi Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Muhammad Sirajuddin Syamsuddin.
Presiden Jokowi berharap pertemuan ini bisa mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan sesama muslim. Selain itu, saat memberikan pengantar awalnya Jokowi juga mengenalkan Indonesia merupakan negara yang demokratis dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Agar kita bisa berbagi pengalaman dalam toleransi. Agar kita berbagi pengalaman dalam mengembangkan musyawarah, agar kita berbagi pengalaman dalam mengambil jalan tengah agar kita berbagi pengalaman dalam menjadi pelopor keselamatan umat manusia," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi ingin Wasatiyyah bisa menjadi gerakan yang besar dan mampu menginspirasi para pemimpin, serta umat Islam di dunia.
"Keterlibatan ulama jadi sangat penting, karena ulama obor keteladanan umat. Jika ulama satu padu dalam satu barisan, maka saya optimis poros Wasatiyyah Islam dunia jadi arus utama akan meberikan harapan yang aman, sejahtera, dan berkeadilan. Islam untuk mewujudkan keadilan sosial," kata dia.
Acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini dihadiri 100 orang pesera. Sebanyak 50 orang tokoh ulama cendekiawan muslim dari berbagai negara di dunia dan 50 ulama dari dalam negeri.
Presiden Jokowi menegaskan, posisi Indonesia jelas untuk terciptanya poros Wasatiyyah Islam di dunia.
"Kita ingin menunjukan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin, yang menjadi rahmat seluruh alam semesta," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri di kabinet kerja, diantaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Baca Juga: Fadli Zon Nilai Nasib Buruh di Era Jokowi Makin Suram
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM