Suara.com - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan merintangi penyidikan kasus e-KTP dengan terdakwa Fredrich Yunadi pada Kamis (3/5/2018). Dalam sidang dengan agenda pemeriksaan saksi ini, jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Setya Novanto alias Setnov beserta sang istri, Deisti Astriana Tagor.
"Kami juga menghadirkan dokter Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Glen Sherwin Dunda," kata Jaksa Takdir Suhan saat dikonfirmasi, Kamis (3/5/2018).
Menurut Takdir, jaksa akan mendalami fakta mengenai tindakan Fredrich Yunadi yang memberikan saran kepada Setnov untuk menghindar dari perkara korupsi e-KTP. Fredrich sendiri merupakan kuasa hukum Setnov, ketika mantan Ketua DPR RI itu masih menyandang status tersangka korupsi e-KTP.
"Tim JPU di antaranya akan mendalami fakta mengenai tindakan terdakwa (Fredrich Yunadi) dalam memberikan saran kepada Setnov untuk merintangi penyidikan perkara e-KTP dengan tersangka Setya Novanto saat itu," jelas Takdir.
Sebelumnya, Setnov telah dihadirkan dalam sidang perkara yang sama dengan terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, pada Jumat, (27/4/2018) lalu.
Dalam kesaksiannya, Setnov membeberkan kronologis kecelakaan tunggal di kawasan Permata Hijau bersama dengan mantan kontributor Metro TV, Hilma Mattauch, dan ajudannya Reza Pahlevi.
Menurut Setnov, kecelakaan mobil itu terjadi saat dirinya bersama Hilman dan Reza akan menuju ke studio Metro TV untuk kepentingan wawancara program Primetime News. Mereka berangkat dari gedung DPR sekitar pukul 17.00 WIB.
"Kalau seingat saya, sih, berangkat dari DPR terus menuju ke Metro TV, karena kalau nggak salah mau Magrib, karena hujan dan kurang baik," kata Setnov.
Setnov menjelaskan, dirinya saat itu dikejar waktu karena berencana akan mendatangi gedung KPK untuk menyerahkan diri. Menurut dia, saat di tengah jalan, pihak Metro TV menghubungi Hilman mengonfirmasi untuk kepentingan wawancara langsung.
Baca Juga: WhatsApp Bakal Punya Fitur Stiker dan Grup Video Call
Karena mendapat telepon dari kantor, kata Novanto, Hilman yang mengemudi memacu mobil dengan kecepatan cukup tinggi dan diduga kehilangan konsentrasi. Namun, terdakwa korupsi proyek e-KTP itu tak mengetahui pasti berapa kecepatan mobil saat itu.
Lantaran khawatir tak keburu, pihak Metro TV kemudian meminta untuk wawancara langsung melalui telepon. Akhirnya, kata Setnov, pihak Metro TV menghubungi lewat Hilman dan dirinya langsung diwawancara sekitar 3 menit.
"Akhirnya cari jalan yang agak gampang memudahkan bicara live by phone. Dari situ saya bicara (kepada Metro TV) menyampaikan bahwa saya mohon maaf, saya akan hadir di KPK jam 8 bersama dengan DPD 1 seluruh Indonesia," ujar Novanto.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku duduk di kursi tengah sebelah kiri, tepat di belakang Reza yang duduk di kursi depan samping Hilman. Selepas wawancara live by phone, kata Setnov, pihak Metro TV kembali menghubungi Hilman berkali-kali.
Menurutnya, saat itu Hilman cukup sibuk menerima telepon dari kantornya sembari mengendarai mobilnya. Ia mengaku sempat mengingatkan Hilman untuk hati-hati mengendarai mobilnya karena hujan dan kondisi jalan yang licin.
Nahas, belum sampai di studio Metro TV, mobil yang ditumpangi Setnov mengalami kecelakaan. Ia mengungkapkan sempat merasakan benturan di kepala dan tangannya saat mobil yang dikendarai Hilman menabrak sesuatu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO