Suara.com - Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lombok Barat, Komisaris Fahrizal, yang menembak adik iparnya, Jumingan alias Iwan sudah dititipkan ke Rumah Sakit Jiwa di Medan, Sumatera Utara.
Kapolda Sumut, Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw, mengatakan Fahrizal memang terindikasi gangguan jiwa hingga harus dilakukan observasi selama dua atau tiga minggu.
"Rekomendasi dokter dititipkan di rumah sakit jiwa untuk diorientasi selama kurang lebih dua atau tiga minggu," kata Waterpauw di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan.
Waterpauw menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait gangguan jiwa yang diderita Fahrizal. Karena itu, Waterpauw belum menentukan status pidana Fahrizal.
Waterpauw menuturkan, Fahrizal memang sudah lama mengikuti berguru ilmu sehingga mengalami gangguan jiwa. Adapun saat pemeriksaan penyidik, Fahrizal tak merasa ada penyesalan dan justru bertingkah laku aneh usai menembak adik iparnya.
"Yang dia rasakan memang tidak ada penyesalan, kemudian membenarkan perbuatannya itu. Terus beberapa kali perubahan tingkah laku, saat itu diperiksa polwan malah dia mau telanjang," ungkap Waterpauw.
Penembakan itu sendiri terjadi ketika Fahrizal mengunjungi rumah ibunya di Medan, Sumut, Rabu (4/4/2018). Awalnya, Fahrizal beradu mulut dengan sang ibu. Namun hingga kini, belum diketahui penyebab keributan tersebut.
Fahrizal lantas menodongkan senjata api ke arah ibunya. Iwan yang melihat kejadian itu pun mencoba melerai keduanya.
Ketika hendak melerai, Fahrizal malah mengacungkan senjata api ke arah Iwan dan meletuskan tembakan mengenai kepala dan perut korban.
Baca Juga: Rully Nere Belum Puas dengan Performa Timnas Putri U-16
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Kolaborasi dengan Kapolda Sumut Rancang Sejumlah Inovasi Optimalkan PAD Sumut
-
Maju Pilkada Asahan, Kapolda Tandatangani SK Pemberhentian Kasat Reskrim AKP Rianto
-
Anggota TNI Alami Kebutaan Usai Diserang-Dibacok Geng Motor di Medan
-
Kata Kapolda Sumut Soal Geng Motor Bacok Anggota TNI: Tangkap, Kita Nggak Mundur
-
Jaga Ibadat Umat Nasrani, 12 Ribu Polisi Disebar di 9.898 Gereja Sumut
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!
-
Soeharto Jadi Pahlawan, Media Asing Sorot Sisi Gelap Diktator dan Pembantaian Massal
-
Profil Gus Elham Yahya: Pendakwah Viral 'Kokop Pipi' Asal Kediri, Cucu Kiai dan Idola Anak Muda
-
Rektor Sudirman Said: Pemimpin Sejati Juga Pendidik, Bangsa Butuh Teladan Bukan Kekuasaan