Suara.com - Video seorang perempuan dibentak di Dusun Mlangi, Kecamatan Gamping, Kabupan Sleman, Provinsi Yogyakarta karena mengikuti lomba lari yang merupakan rangkaian Milad ke-27 Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sempat ramai jadi perbincangan publik.
Jumlah peserta "Running UNISA 2018" sekitar 1.000 orang terdiri dalam dan luar negeri. Rute yang dilintasi peserta dalam Running UNISA 2018 sudah dilakukan melalui supervisi dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DIY. Adapaun rute lomba lari tersebut melewati Mlangi, Kelurahan Nogotirto Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
Perempuan pelari itu dinilai tidak sopan dalam berpakaian. Alasan kuat yang disampaikan oleh Plt Kepala Dusun Mlangi, Muhyiddin adalah karena daerah yang peserta lewati merupakan kawasan muslim sehingga pakaian seharusnya sopan. Bahkan, ia sendiri menyampaikan sudah ada peringatan yang ditempel di sudut-sudut kampung dengan tulisan “ Kawasan Santri Wajib Berpakaian Rapi dan Sopan (Busana Muslim)”.
Muhyiddin menjelaskan di daerah Mlangi sendiri sudah ada aturan yang tidak tertulis yang disepakati bersama oleh warga dalam forum rembuk warga. Selain itu kawasan Mlangi merupakan daerah yang bernuansa Islami yang ditandai dengan berdirinya Patok Negoro yang masih ada kaitannya dengan Keraton Yogyakarta.
Ia menjelaskan, sejak dari dulu nuansanya memang islami sejak dibawa oleh Kyai Mbah Nuriman, seorang ulama yang masih ada hubungan saudara dengan Sultan Hamengkubuwono I. Sampai saat ini tradisi itu dipertahankan oleh trah dari Kyai Mbah Nur Iman dengan mendirikan 16 pondok pesantren di Mlangi.
“Sampai saat ini trah Kyai Mbah Nur Iman banyak yang punya pondok pesantren, ada sekitar 16 Pondok Pesantren” ujarnya.
Menurutnya, wajar ketika warga memberikan peringatan kepada peserta yang lari dengan menggunakan pakai kurang sopan. Walaupun demikian, atas kejadian itu dirinya mewakili desa meminta maaf jika ada hal yang tidak berkenan kepada pihak penyelenggara dan warga Mlangi sendiri.
“Adanya kejadian ini saya selaku Plt dukuh Mlangi minta maaf ke UNISA dan juga warga Mlangi,” ucapnya.
Ia berharap peristiwa itu tidak lagi dibesarkan-besarkan. Menurutnya kejadian ini cukup dijadikan pembelajaran bersama sehingga esok tidak terulang kembali. Ia sendiri akan mengirimkan surat permohonan maaf secara tertulis kepada pihak kampus UNISA, Senin (7/5).
”Harapan kami, jangan dibesar-besarkan lah, ini istilahnya komunikasi yang terbatas, kurang koordinasi. Tapi ini sudah selesai masalahnya,” kata Muhyiddin sambungnya.
Sinta Maharani, selaku kepala Humas UNISA juga meminta agar masyarakat tidak menyebarkan video terkait insiden tersebut. Sebab, masalahnya sudah diselesaikan melalui kekeluargaan. (Somad)
Berita Terkait
-
4 Rekomendasi Social Space di Jogja untuk Nongkrong dan Diskusi Santai
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
Lebih dari Sekadar Wangi: Bagaimana Komunitas Parfum Membangun Ruang Aman Anak Muda Jogja
-
Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra