Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah mendapat laporan terkait kasus kecelakaan bus TransJakarta di Jalan Teuku Nyak Arif, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Sandiaga mengaku prihatin dengan kejadian kecelakaan yang menewaskan seorang pejalan kaki.
"Saya sudah dapat laporan bahwa itu dioperasikan Mayasari Bakti, kami prihatin ada korban yang tertimpa pohon karena kecelakaan tersebut," ujar Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menuturkan, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan investigasi terkait kecelakaan tersebut. Ia pun meminta semua pihak tidak menduga-duga terkait penyebab kecelakaan itu.
"Kita lagi investigasi, tapi sebelum investigasinya selesai, walaupun arahnya condong ke pengemudi yang hilang kendali, kecepatannya 35, 38 tapi dia hilang kendali itu. Jangan kita dulu berprasangka. Kita tunggu hasil investigasi nanti diumumkan oleh TransJakarta," kata dia.
Lebih lanjut, menurut Sandiaga Pemprov akan menindaktegas jika ditemukan adanya kelalaian yang dilakukan pengemudi.
"Kita akan tegas, saya sudah sampaikan sama Dirut TransJakarta Pak Budi Kaliwono kita harus tegas ikut ketentuan, dan kalau memang ini menjadi temuan kita sampaikan kepada mitra dan kita beri sanksi," tandasnya.
Polisi dalam hal ini telah menetapkan sopir bus TransJakarta bernama Muhidi (53) sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut.
"Iya (sopir TJ) sudah kami tetapkan tersangka," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf saat dikonfirmasi, Selasa (8/5/2018).
Baca Juga: Kabur Setelah Tabrak Pejalan Kaki, Sopir TJ Jadi Tersangka
Terkait penetapan tersangka itu, polisi belum melakukan penahanan terhadap Muhidi. Pasalnya, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Muhidi guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Berita Terkait
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO