Suara.com - Iptu Yudi Ros Puji, satu dari lima anggota Polri yang tewas saat terjadinya kerusuhan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, meninggalkan tiga anak dan seorang istri yang tengah hamil besar.
"Iya, dia punya satu istri dan tiga anak. Istrinya itu lagi hamil besar, sekarang udah bulannya lahiran," kata tetangga korban, Hasanah (40), saat ditemui di rumah duka, di Perumahan Bukit Waringin, Blok K 4 Nomor 3, RT 07 RW 05, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Rabu (9/5/2018).
Hasanah menambahkan, dirinya mendapat kabar Iptu Ros menjadi korban meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut, pada Rabu siang.
"Sebetulnya, jam 2 pagi sudah ada polisi yang datang ke rumahnya, memberi tahu kalau Pak Yudi jadi korban. Tetapi belum tahu kondisinya. Saya baru dapat kabar kalau meninggal dunia itu siang tadi," tambahnya.
Semasa hidupnya, Hasanah mengenal Iptu Ros sebagai pribadi yang baik dan dikenal suka menolong. Ia mengaku kali terakhir bertemu korban pada Senin 7 Mei 2018, saat akan berangkat berdinas.
"Orangnya baik ya, suka menolong tetangga di sini. Dia termasuk orang lama yang tinggal di sini, saya masuk tahun 2011 dia sudah ada. Kalau terakhir ketemu, itu Senin, pas dia mau dinas tapi tak sempat bicara apa-apa," paparnya.
Saat ini, tetangga sekitar rumah korban sedang mempersiapkan tahlilan di rumah duka. Namun, Hasanah sempat mendengar kabar bahwa jenazah Iptu Yudi langsung dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Bumiayu, Jawa Tengah.
"Tadi sih saya dapat informasi dari sana kalau jenazah tidak dibawa ke sini. Langsung dibawa ke kampungnya di Jawa Tengah. Istrinya juga sekarang ada di RS Polri Kramatjati, Jakarta. Kami sekarang lagi mau menyiapkan buat tahlilan," pungkas Hasanah.
Untuk diketahui, Iptu Yudi Ros Puji merupakan satu dari 5 anggota Polri yang tewas dalam kerusuhan dengan narapidana teroris di Mako Brimob Klapa Dua, Depok pada Selasa 8 Mei 2018 malam.
Baca Juga: 6 Tahun Hilang, Pemuda yang Diklaim Diculik Genderuwo Ditemukan
Kerusuhan tersebut disinyalir karena hal sepele, yaitu nasi yang dibawa pembesuk. Hingga saat ini, polisi masih berupaya membebaskan seorang anggota Polri yang disandera narapidana di dalam Mako Brimob. [Rambiga]
Tag
Berita Terkait
-
Napi Teroris Rutan Mako Brimob Belum Lepas Polisi yang Disandera
-
Lima Polisi yang Tewas di Rutan Mako Brimob Naik Pangkat Anumerta
-
Rutan Mako Brimob Rusuh, 41 Teroris di Polda Metro Pekik Takbir
-
Ini Nama Polisi dan Napi Teroris yang Tewas di Rutan Mako Brimob
-
Eks Teroris: Mayoritas Napi di Rutan Mako Brimob Pendukung ISIS
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan