Suara.com - Aparat kepolisian akhirnya bisa mengidentifikasi penyebab kematian 5 polisi dan satu narapidana terorisme, yang menjadi korban tewas dalam kerusuhan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018) dini hari.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan, identifikasi 6 jenazah dilakukan gabungan Tim Inafis Bereskrim dan Inafis Polda Metro Jaya di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil identifikasi, anggota Densus 88 Briptu Fandi Setio digorok di bagian leher. Selain itu, ada pula luka di pipi kanan.
"Luka gorok leher tembus dari leher belakang sampai tenggorokan, luka lecet pada alis kiri, luka terbuka pada pipi kanan," jelas Irjen Setyo dalam rilis, Rabu (9/5/2018).
Kemudian, Briptu Syukron Fadhli mendapatkan luka tembak pada kepala bagian kiri. Luka tersebut tembus kepala sebelah kanan.
Sementara Briptu Wahyu Catur mengalami luka gorok pada leher kanan sampai pipi kanan bawah, luka pada dagu kanan, luka tembak pada dahi sebelah kiri.
Lebih lanjut, Irjen Setyo mengatakan Aiptu Denny Setiadi mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya serta gigi atas lepas.
"Pipi kiri luka bacok, bibi bengkak gigi atas lepas, leher belakang luka bacok, luka tembak pada dada kanan," katanya.
Sedangkan jenazah napi teroris Benny Samsutrisno warga pintu Rimbo Jarong Kudung Kecamatan Ampek Nagara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diindetifikasi terdapat luka tembak pada dada kiri sebanyak 2 lubang.
Baca Juga: Rutan Mako Brimob Rusuh, Nasib Ahok di Dalamnya Belum Diketahui
Seluruh jenazah tersebut sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga di RS Polri, namun tidak ada satu pun keluarga yang mau memberi keterangan. Mereka hanya bisa menunjukkan raut kesedihan dan mata yang berkaca-kaca.
Berita Terkait
-
Rutan Mako Brimob Rusuh, Nasib Ahok di Dalamnya Belum Diketahui
-
Gugur di Rutan Mako Brimob, Iptu Yudi Pernah Bertugas di KPK
-
Mayat Napi Teroris Korban Rutan Mako Brimob Diambil Keluarga
-
Gugur di Rutan Mako Brimob, Istri Iptu Ros Yudi Sedang Hamil
-
Napi Teroris Rutan Mako Brimob Belum Lepas Polisi yang Disandera
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!