Suara.com - Ketua Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menjadi saksi meringankan bagi terdakwa Fredrich Yunadi (FY) dalam sidang lanjutan kasus dugaan merintangi penyidikan perkara e-KTP. Padahal, Boyamin adalah orang yang sering kontra dengan pengacara yang membela kepentingan para koruptor, termasuk Fredrich saat membela Setya Novanto.
Menurut Boyamin, Fredrich sebagai seorang advokat tidak bisa dijerat dengan pasal merintangi penyidikan. Hal itu disampaikannya ketika ditanya oleh Fredrich terkait materi perdebatan keduanya di sebuah televisi swasta.
"Apakah materi perdebatan saudara saksi dengan FY (terdakwa) menyangkut hak imunitas penegak hukum?" tanya Fredrich di Gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/5/2018).
"Dalam perdebatan di CNN, saya berdebat dengan FY bahwa penegak hukum yang menjalankan tugas dilindungi undang-undang dan tidak bisa dipidana sebagaimana diatur dalam Pasal 50 KUHP," jawabnya.
Bahkan, menurut lelaki yang menang dalam gugatan praperadilan kasus korupsi Century di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut seharusnya advokat dilindungi. Artinya, advokat yang bekerja untuk melindungi kliennya harus mendapatkan hak imunitas.
"Sehingga semestinya advokat yang menjalankan tugas mendapatkan hak perlindungan atau imunitas," katanya.
Dalam sidang ini, Boyamin juga mengaku tidak berteman dengan Fredrich. Bahkan dia menceritakan pengalamannya saat melawan Fredrich dengan membuat sayembara berhadiah Rp 10 juta bagi orang yang menemukan Setya Novanto. Saat itu, Fredrich masih berposisi sebagai pengacara mantan Ketua DPR tersebut.
"Saya justru sering bermusuhan dalam debat di Jak TV dan CNN, karena posisi saksi (saya) sebagai pemburu Setnov dan pernah bikin lomba berhadiah Rp 10 juta bagi penemu Setnov," kata Boyamin mengenang peristiwa 16 November 2017 itu.
Boyamin juga mengaku bahwa pada saat berdebat dengan Fredrich, dirinya pernah mengeluarkan pernyataan bahwa perbuatan Fredrich tidak termasuk dalam kategori menghalangi penyidikan.
Baca Juga: Kata Adipati Dolken, Soal Statusnya dengan Vanesha Prescilla
"Apakah saksi pernah membuat statement di media terkait berita heboh kecelakaan Setnov dikaitkan dengan tindakan FY termasuk menghalangi penyidikan?" tanya Fredrich pula di bagian lainnya.
"Saksi pernah membuat statement di CNN bahwa tindakan FY tidak masuk kategori menghalangi penyidikan," jawab Boyamin mengonfirmasi.
Dalam kasus ini, Fredrich didakwa merintangi penyidikan terhadap kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto. Dia diduga merekayasa kecelakaan Setnov sehingga terhindar dari pemeriksaan KPK.
Selain itu, Fredrich didakwa bersama dengan Dokter Bimanesh Sutarjo merekayasa hasil pemeriksaan terhadap Setnov usai kecelakaan tunggal di kawasan Permata Hijau, Jakarta.
Berita Terkait
-
PERADI SAI Soal KUHAP Baru: Polisi-Jaksa akan Lebih Profesional, Advokat Tak Lagi Jadi 'Penonton'
-
Izin Dibekukan, Terungkap Alasan Firdaus Oiwobo Nekat Pakai Toga di Sidang MK
-
Hotman Paris Ledek Firdaus Oiwobo yang Diminta Copot Toga oleh Hakim MK
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Daftar 7 Organisasi Advokat yang Diakui di Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana