Suara.com - Pengamat politik Boni Hargens melihat permainan isu SARA akan terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dia pun mencontohkan isu SARA yang menyerang Joko Widodo yang akan maju pada Pilpres 2019.
Boni mengatakan, Jokowi dipandang sebagai sosok yang tidak memiliki korelasi politik dengan kelompok Islam. Padahal pada faktanya, kata Boni, Jokowi memiliki hubungan harmonis dengan mayoritas kelompok Islam.
"Jokowi dianggap tidak punya kekuatan dalam masa Islam. Itu sebetulnya enggak juga, karena faktanya justru mayoritas Islam moderat Indonesia justru mendukung Jokowi. Di sana ada Nahdlatul Ulama, ada Muhammadiyah dan sebagainya," kata Boni di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5/2018).
Lebih lanjut, Boni menjelaskan karena Jokowi dianggap tidak dekat dengan kelompok Islam, maka banyak minoritas-minoritas dari kelompok tersebut yang bermain isu SARA didunia politik.
"Ada segelintir minoritas yang memang tidak nyaman dengan Jokowi," jelasnya.
Boni mengungkapkan fenomena tersebut bisa dilihat pada gerakan aksi-aksi Islam dengan massa sangat banyak, serta dimotori oleh beberapa organisasi masyarakat dan beberapa partai politik.
Pergerakan mereka dirasa Boni menjadi kekuatan bukan hanya untuk mengubah pemerintahan, tapi ingin pula mengubah dasar negara.
"Karena wacana yang mereka bangun adalah ketidakadilan, demokrasi Pancasila enggak benar dan sebagainya. Lalu mereka membangun sentimen bahwa Islam adalah korban. Ini adalah sentimen yang terus dibangun dan faktanya tidak seperti itu," ungkapnya.
Boni pun mengajak masyarakat untuk bergerak melawan gerakan-gerakan politik berbalut agama agar tidak ada lagi celah bagi penggoreng isu SARA, tidak hanya pada ajang Pemilu, namun juga dalam kehidupan berpolitik.
"Tetapi minoritas ini bisa menang kalau yang mayoritasnya diam. Makanya saya bilang, melawan atau memerangi politik SARA ini adalah tanggung jawab kita semua. Dan semua parpol juga harus turun tangan untuk ikut memerangi. Jangan hanya berwacana menjelang pemilu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana