Suara.com - Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sandra Moniaga menyatakan prihatin atas lambannya pengungkapan kasus tragedi Mei 1998 oleh pemerintah.
"20 tahun yang berlalu keadilan belum diwujudkan. Komnas HAM prihatin atas lambatnya upaya untuk mewujudkan keadilan atas peristiwa Mei serta peristiwa pelanggaran HAM berat lainnya," kata Sandra di acara peringatan 20 tahun tragedi Mei '98, Monumen Mei 1998, TPU Pondok Rangon, Jakarta, Minggu (13/5/2018)
Sandra juga menyampaikan permohonan maaf atas kelambanan negara dalam mengungkap kasus tersebut.
"Kewenangan memang bukan di Komnas HAM atau Komnas Perempuan. Tapi sebagai institusi negara, kami juga ikut meminta maaf atas kelambanan ini," ujarnya.
"Saya juga berharap kita semua tidak akan melupakan kejahatan luar biasa seperti tragedi Mei," katanya lagi.
Kendati begitu, Sandra memastikan Komnas HAM akan terus mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menindaklanjuti penyelidikan Komnas HAM terkait tragedi kekerasan pada Mei 1998.
"Perintah pertama presiden (kepada) Kejaksaan Agung agar menindalanjuti berbagai hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM," ujar dia.
Di kesempatan yang sama, Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menegaskan pihaknya berkomiten akan mendampingi keluarga korban tragedi Mei 1998.
"Situasi apapun kami tidak bisa dan tidak boleh menolak, karena ini adalah komitmen. Kami selalu harus berada di belakang korban," kata Mariana.
Berita Terkait
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
Komnas HAM Akui Sulit Panggil Saksi Kasus Munir, Ancam Bakal Lakukan Panggilan Paksa
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
-
Koalisi Sipil Desak Komnas HAM Bentuk TGPF Independen, Soroti Dugaan Keterlibatan Militer
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?