Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto mengumpulkan sejumlah Sekretaris Jenderal dan Ketua Fraksi Partai Politik pendukung pemerintah untuk membahas masalah terorisme yang belakangan muncul kembali.
Pertemuan tersebut dilakukan di rumah dinas Menkopolhukam, Jalan Denpasar Nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
Pantauan Suara.com, Sekjen dan Ketua Fraksi yang hadir yaitu Sekjen dan Ketua Fraksi PPP, Arsul Sani dan Reni Marlinawati; Sekjen dan Wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto dan Utut Adianto.
Selain itu, hadir pula Ketua DPP dan mantan Ketua Fraksi Golkar, Happy Bone dan Melcias Mekeng, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding serta Sekjen Hanura Herry Lontung.
"Pagi ini kita membincangkan untuk bagaimana kita bersama-sama memikirkan dan membuat kesepakatan untuk menghadapi bersama aksi terorisme yang saat ini mengguncang Republik yang kita cintai ini," kata Wiranto.
Wiranto mengatakan, Presiden Joko Widodo di beberapa kesempatan telah menyampaikan bahwa aksi terorisme akan ditindak secara tegas dan keras.
"Bahkan dikatakan beliau tidak ada tempat bagi terorisme di Indonesia. Sehingga telah memerintahkan aparat keamanan di Indonesia untuk mengambil langkah lebih tegas untuk membasmi kegiatan terorisme di Indonesia," tutur Wiranto.
Seperti diketahui bersama, aksi teror yang terbaru yaitu yang terjadi tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo di Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (13/5/2018).
Aksi teror tersebut memakan korban, 17 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: 27 Kelompok Masyarakat Kutuk Teror Bom Surabaya Libatkan Anak
Berita Terkait
- 
            
              Satu Terduga Teroris di Tambun Tak Terkait Rusuh Mako Brimob
 - 
            
              Marak Ledakan Bom di Surabaya, Istana Bantah Kecolongan
 - 
            
              Mobil Diduga Berisi Bom Terparkir di Depan Polres Surabaya
 - 
            
              DPD: Gunakan Anak-anak Jadi Pengantin Bom Kejahatan Paling Biadab
 - 
            
              Anak Tanya Soal Terorisme? Begini Cara Orangtua Menjelaskan
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM