Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon menilai kejadian bentrokan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pekan lalu aibat kegagalan aparat keamanan kepolisian menjaga markasnya sendiri. Tapi dia mengucapkan bela sungkawa.
"Jelas ini kegagalan dalam menjaga keamanan, meskipun kita kutuk dan ucapkan bela sungkawa pada para korban. Tapi kita merefleksikan apa yang terjadi. Bahwa aparat ini gagal menjaga keamanan bahkan di Mako Bimob," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Fadli menyindir baru Indonesia markas pasukan elitnya mengalami kebobolan. Padahal penjagaan Mako Brimob terkenal ketat. Tapi di dalam tahanan Mako Brimob, teroris melakukan aksi teror.
"Di film-film juga nggak ada, kecuali yang terpisah. Tapi ini dalam Mako Brimob. Karena itulah siapa ini yang bertanggung jawab?" ujar Fadli.
Ia pun meminta aparat kepolisian untuk menelusuri kejadian bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan Rumah Susun Wonocolo di Sidoarjo, serta di Mapolrestabes Surabaya. Dia menduga kejadian itu satu rangkaian dengan bentrokan di Mako Brimob.
"Apalgi di gereja, orang yang inocen jadi korban. Tapi harus dilihat apa latar belakangnya. Apakah ini rangkaian kejadian setelah yang terjadi di Mako Brimob? Karena selang sehari, sehingga diungkap apa yang sebenarnya terjadi di Mako itu," tutur Fadli.
"Apakah memang karena kelalaian tapi kebapa mereka punya alat komunikasi? Tapi kenapa mereka bisa live Instagram? Kan luar biasa. Apakah karena makanan atau sebab lain?" Fadli menambahkan.
Lebih lanjut, Fadli juga mengatakan pemimpin, dalam hal ini presiden harus dievaluasi kinerjanya dalam menanggulangi keadaan keamanan di Indonesia.
"Anggaran cukup. Jangan tiba-tiba salahkan DPR. Kejadian di Mako tak ada urusannya dengan UU karena dalam maksimum security. UU Anti Terorisme kan sudah ada di 2003, yang dibahas kan revisi atas dua pihak yaitu DPR dan Pemerintah. Tidak hanya DPR," kata Fadli.
Baca Juga: Unggah Foto Dul, Maia Estianty: Teroris Bukan Ajaran Islam!
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?