Suara.com - Puji Kuswati (43), pelaku bom bunuh diri gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) akhir pekan lalu, ternyata sosok yang cukup dimanja oleh kedua orang tuanya.
Puji adalah anak dari HK, warga Kabupaten Banyuwangi. Puji tak diasuh oleh orang tua kandungnya.
Namun, ia diadopsi oleh almarhumah Sukar, asal Magetan. Ayah kandung Puji adalah seorang pengusaha jamu kelas kakap.
Puji menempati rumah di Wisma Indah Blok K-22, RT 2 RW 3, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
"Rumah itu harganya Rp 600 juta, keluarga sini membantu Rp 350 juta, namanya orang tua kan, tak mungkin tega dengan anak dan cucunya," ucap Rosiono, perwakilan keluarga, Senin (14/5/2018) seperti ditulis Times of Indonesia.
Bukan hanya itu, selama berumah tangga, HK telah membelikan mobil untuk Puji Kuswati, sebanyak tiga kali.
Namun, karena selalu dijual, untuk yang ketiga, hanya mobil yang diserahkan. BPKB mobil jenis Avansa itu masih disimpan di rumah orang tua.
"Orang tua kandung di sini kan orang punya. Jadi ingin membantu anaknya," pungkas Rosiono.
Untuk diketahui, Puji Kuswati sekeluarga adalah pelaku bom bunuh diri ditiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Baca Juga: Kutuk Teror, JK: Saya Tegaskan yang Bunuh Diri Hukumannya Neraka
Dia bersama FS (12) dan FR (9) meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya. Suaminya, R Dita Oepriarto (47), di Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya.
Ikut meninggal juga putra pertama dan kedua, YF (18), FH (16) di gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya.
Dalam bom bunuh diri di tiga Gereja itu ada belasan orang tewas dan puluhan orang menderita luka-luka.
Berita ini kali pertama diterbitkan Times of Indonesia dengan judul “Puji Kuswati, Pelaku Bom Bunuh Diri yang Dimanja Orang Tuanya”
Berita Terkait
-
Garda 212: Bom Surabaya Pengalihan Isu, Jangan Salahkan Teroris
-
Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri Tak Mau Ikut Pelajaran Agama dan PKN
-
Ledakkan Gereja dan Polres Surabaya, Teroris Pakai Bom Ibu Setan
-
Pernikahan Pasutri Bom Bunuh Diri Surabaya Tak Direstui Orang Tua
-
Balas Dendam, Motif 2 Keluarga Lakukan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif